Sebanyak 110 tim yang berasal dari 35 perguruan tinggi se-Indonesia mengikuti kegiatan pergelaran mahasiswa nasional bidang teknologi informasi dan komunikasi atau Gemastik ke-10 di Universitas Indonesia, Depok.
Kegiatan ini menjadi ajang kreativitas dan inovasi mahasiswa untuk mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengatasi beragam permasalahan dalam kehidupan manusia.
Pembukaan Gemastik 2017 digelar di Kampus UI Depok pada Kamis (2/11). Hadir pada acara pembukaan, antara lain Dekan Fakultas Ilmu Komputer UI Mirna Adriani dan Direktur Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Didin Wahidin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Panitia Gemastik 2017 Arman Nefi mengatakan, Gemastik digelar sejak 2007. ”Gemastik menjadi semakin kompetitif dilihat dari semakin banyaknya jumlah mahasiswa dan jumlah provinsi yang ikut berpartisipasi,” ujar Arman.
Ada 2.307 tim yang mendaftar pada 10 kategori lomba. Namun, hanya 110 tim dari 35 PT yang terpilih sebagai finalis untuk kegiatan final di Kampus UI Depok pada 2-4 November 2017.
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU–Pembukaan Gemastik 2017 di Kampus UI, Depok, Kamis (2/11). Kompetisi mahasiswa bidang TIK diikuti 110 tin dari 35 perguruan tinggi.
Tim dari Universitas Gadjah Mada di kategori peranti cerdas dan sistem benam yang terdiri dari Alfian Andi Nugroho, Hanif Baskoro, dan Karna Siwantara Suara (mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) menawarkan solusi TIK untuk membantu nelayan.
Ketiga mahasiswa program studi elektronik dan instrumentasi ini mengembangkan alat yang dinamakan mister crabs yang memudahkan nelayan keramba memantau tangkapan.
Alat pantau dipasang di keramba. Jika ikan sudah penuh, sistem menginformasikan ke telepon genggam nelayan.
”Idenya terpicu pas main ke pantai dan melihat nelayan. Kami ingin membatu nelayan tradisional agar bisa semakin efektif menangkap ikan,” ujar Alfian.–ESTER LINCE NAPITUPULU
Sumber: Kompas, 2 November 2017