Tiga UIN Siap Buka Fakultas Kedokteran

- Editor

Rabu, 1 November 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beberapa universitas Islam negeri siap mengembangkan diri dengan menambah program studi di luar kajian keagamaan. Setidaknya tiga UIN akan membuka fakultas kedokteran.

Proses lobi menjelang pengajuan penambahan fakultas pun dilakukan. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Abd A’la, Rektor UIN Syarif Kasim Riau Munzir Hitami, dan Rektor UIN Raden Fatah Palembang M Sirozi beraudiensi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa (31/10) pagi di kantor Wapres, Jakarta.

Wapres didampingi Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir; Kepala Sekretariat Wapres M Oemar; Staf Khusus Wapres Syahrul Ujud; serta Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pertemuan itu, rencana ketiga UIN untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengembangkan pendidikan yang dikelolanya, terutama dengan menambah fakultas kedokteran. Fakultas kedokteran, menurut A’la, diperlukan karena masih banyak daerah terpencil yang kekurangan dokter, terutama di wilayah timur Indonesia dan pedalaman.

Selain itu, UIN meyakini basis agama akan jadi kekuatan dokter dan tenaga medis yang dilahirkan dari kampus itu. “Kami mendorong pendekatan holistik dalam pengobatan. Jadi, dokter yang dihasilkan tak hanya mengobati pasien, tetapi juga mendorong keluarga pasien berpikir positif misalnya,” kata Munzir.

Ketiga rektor ini mengharapkan usulan penambahan fakultas bisa diproses. Pembentukan fakultas kedokteran diakui akan sulit karena memerlukan persetujuan lintas kementerian, selain Kemristek dan Dikti, Kementerian Agama, dan Kementerian Kesehatan. Karena lintas kementerian, ketiga rektor menyampaikan rencana ini kepada Wapres dan Menristek dan Dikti.

Kemristek dan Dikti mengapresiasi harapan itu dan mendorong peningkatan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi. M Nasir menjelaskan, pengembangan program studi didorong agar perguruan tinggi mampu mempersiapkan tenaga kerja Indonesia di masa depan. Apalagi, Indonesia akan punya “bonus demografi” dari jumlah penduduk muda yang cukup banyak. Tentu penduduk muda ini harus terampil dan mampu bekerja.

Namun, untuk membuka program studi kedokteran, kata Nasir, perlu ada evaluasi. Beberapa persyaratan adalah ada rumah sakit milik kampus atau yang bekerja sama dengan rumah sakit dan keberadaan minimal 26 dokter sebagai dosen sejumlah mata kuliah spesifik. Untuk mengevaluasi persyaratan ini, Kemristek dan Dikti akan berkoordinasi dengan Kemenkes, IDI, Konsil Kedokteran Indonesia, dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia.(INA)

Sumber: Kompas, 1 November 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB