Perguruan Tinggi Didorong Berbagi Kiat

- Editor

Sabtu, 21 Oktober 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Upaya peningkatan mutu tak bisa hanya fokus pada perguruan tinggi yang mapan. Langkah itu harus dibarengi semangat saling belajar, berbagi, dan mendukung.

Sejumlah program afirmasi dilakukan, termasuk berbagi praktik baik dalam pengelolaan perguruan tinggi antara yang mapan dan yang belum baik mutunya.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi antara lain melakukan pertukaran dosen, profesor, ataupun mahasiswa. Juga disiapkan modul belajar lewat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk wilayah Indonesia tengah, barat, dan timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Direktur Pembelajaran, Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemristek dan Dikti, Paristiyanti Nurwardani di Jakarta, Jumat (20/10), mengatakan, perguruan tinggi yang baik memiliki ekosistem pendidikan yang baik. “Peran yang signifikan dari dosen. Dosen profesional dan berkualitas menentukan 50 persen dari standar nasional pendidikan tinggi,” ujar Paristiyanti.

Dirjen Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Ali Ghufron Mukti mengatakan, program peningkatan mutu dosen terus dilakukan. Salah satunya mengembangkan program dosen dari perguruan tinggi yang mutunya kurang dan kegiatan magang ke perguruan tinggi yang bagus selama 1-3 bulan. Sebaliknya, ada juga yang mengirim profesor atau dosen senior dari perguruan tinggi bagus ke perguruan tinggi kluster di bawahnya selama 1-3 bulan.

Dalam upaya mengatasi kesenjangan dalam pembelajaran di perguruan tinggi, kata Paristiyanti, program lama dijalankan, seperti program Pertukaran Mahasiswa Nusantara (Permata). Mahasiswa dari kawasan Indonesia timur, misalnya, belajar satu semester di perguruan tinggi baik di Jawa dan Sumatera.

Tahun 2015, program Permata bisa memfasilitasi 300 mahasiswa, meningkat pada tahun berikutnya hingga 1.000 mahasiswa.

Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Budi Djatmiko mengatakan, memajukan perguruan tinggi di Indonesia jangan hanya fokus ke PTN. Justru PTS yang jumlahnya banyak juga butuh dukungan. Apalagi di luar Pulau Jawa, banyak PTS yang butuh dukungan upaya meningkatkan mutu. (ELN)

Sumber: Kompas, 21 Oktober 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB