19 Negara Tepian Samudra Hindia Bekerja Sama dalam Peringatan Dini Tsunami

- Editor

Jumat, 7 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tsunami yang melanda Samudra Hindia pada 26 Desember 2004 merupakan bencana paling mematikan dalam sejarah modern. Selain di Indonesia, banyak negara lain di tepian samudra ini yang terdampak. Untuk antisipasi ke depan, sebanyak 19 negara di tepian Samudra Hindia membentuk sistem peringatan dini dan mitigasi bersama.

“Negara-negara di Samudra Hindia telah membentuk Intergovernmental Coordination Group for the Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System (ICG-IOTWMS) atau Kelompok Koordinasi Antarnegara untuk Sistem Peringatan Dini dan Mitigasi di Samudra Hindia sejak tahun 2005,” kata Ketua ICG-IOTWMS yang juga mantan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya, di Jakarta, Rabu (6/9).

Andi menyampaikan hal itu dalam pembukaan lokakarya negara-negara anggota ICG-IOTWMS yang akan berlangsung hingga 8 September 2017. Sebanyak 75 peserta dari 19 negara anggota IOTWMS turut dalam pertemuan ini. Negara-negara yang terlibat adalah Australia, Komoro, India, Indonesia, Iran, Kenya, Malaysia, Maladewa, Mozambik, Myanmar, Oman, Pakistan, Seychelles, Afrika Selatan, Sri Lanka, Tanzania, Thailand, Timor-Leste, dan Yaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tujuan lokakarya kali ini, menurut Andi, adalah untuk membantu negara-negara anggota ICG-IOTWMS membangun sistem peringatan tsunami dan tanggap darurat dari hulu ke hilir. Selain itu, juga akan membantu badan manajemen bencana nasional ataupun daerah di tiap negara.

“Ini dalam rangka menyiapkan negara-negara anggota melakukan IOWave18 Exercise (simulasi tsunami bersama) yang dijadwalkan dilakukan pada September 2018,” kata Andi.

Kepala Kesekretariatan IOC- IOTWMS, Srinivasa Kumar Tummala, mengatakan, Indonesia dan Australia telah ditetapkan sebagai negara RTSP (Regional Tsunami Service Provider). Ini berarti, kedua negara ini bertanggung jawab memberikan informasi peringatan dini tsunami kepada 28 negara Samudra Hindia lainnya. Terkait hal ini, tantangan ke depan, menurut dia, adalah bagaimana menyampaikan peringatan dini ini sampai kepada masyarakat pesisir.

Pelaksana Tugas Kepala BMKG Widada Sulistya mengatakan, tsunami Aceh 26 Desember 2004 telah membunuh lebih dari 230.000 jiwa dan berdampak terhadap lebih dari 1 juta jiwa penduduk di sepanjang pantai di Samudra Hindia. Setelah kejadian tersebut, negara-negara di kawasan Samudra Hindia berkomitmen merancang dan menerapkan sistem peringatan dini tsunami. (AIK)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 September 2017, di halaman 14 dengan judul “19 Negara Tepian Samudra Hindia Bekerja Sama”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB