Dalam situasi darurat, terutama seperti ancaman tsunami dari laut, sering muncul informasi atau tepatnya kabar burung yang menyesatkan. Jika masyarakat tidak memiliki pemahaman yang benar tentang gelombang raksasa mematikan itu, yang terjadi adalah kepanikan dan hal ini justru akan memperparah keadaan.
Informasi tentang gempa bumi sekarang ini sudah jauh lebih mudah didapat siapa saja, selain dari teve, radio, maupun situs internet. Dalam keadaan bergerak, memang telepon seluler (ponsel) pintar sudah bisa menjadi andalan. Berdasarkan info kegempaan yang didapat melalui ponsel pintar ini, pengguna bisa memprediksi kemungkinan adanya tsunami, selain tentu info resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Ponsel pintar, misalnya yang berbasis sistem operasi Android, sudah mampu memberi data dasar seperti kekuatan dan episentrum gempa, selain koordinat di Bumi. Termasuk posisi yang digambarkan di atas peta Google secara akurat dengan seketika bisa diterima di ponsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari letak episentrum, pengguna bisa tahu kemungkinan adanya tsunami, yaitu jika gempa terjadi di dasar laut, dari kekuatan dan kedalaman episentrum mencoba meraba kemungkinannya. Memang belum tentu benar, tetapi paling tidak bisa lebih waspada dan tidak terombang-ambing oleh informasi yang menyesatkan.
Dalam kejadian Rabu, 11 April lalu, di perairan laut sebelah barat Pulau Simeulue, yang secara kebetulan Kompas tengah mencoba ponsel modis Prada buatan LG. Informasi awal yang masuk ke ponsel adalah gempa berkekuatan 8,9 skala Richter memang menakutkan. Kekuatan itu artinya sama dengan kekuatan gempa yang menimbulkan tsunami di Jepang setahun lalu.
Tidak heran apabila BMKG kemudian meluncurkan peringatan tsunami walaupun tidak terjadi dan kemudian kekuatan gempa juga dikoreksi menjadi 8,6 SR, selain kedalaman episentrum yang semula 10 kilometer disebutkan menjadi 23 kilometer.
Peristiwa gempa di sebelah barat Pulau Simeulue kali ini memang mengkhawatirkan. Puluhan gempa susul-menyusul dengan kekuatan besar dan sedang itu sepertinya telah menghancurkan dasar laut di Samudra Hindia di sebelah barat Aceh.
Dengan menggunakan aplikasi GempaDroid yang diunduh dari Google Play Store (peningkatan dari Android Market), info gempa ini terlihat rapat. Hanya saja sistem pemantauan ini mempunyai kelemahan, yaitu jika infrastruktur jaringan komunikasi kurang baik, atau bahkan rusak oleh hebatnya gempa, seperti yang terjadi di Pulau Simeulue.
Memang di lokasi yang terdampak gempa secara langsung, warga harus tetap mengandalkan, antara lain, sirene atau kentungan untuk warga di sekitar pantai. Namun, setidaknya info dasar ini berguna bagi daerah yang jaringan telekomunikasinya masih hidup, terutama daerah padat penduduk.
Ponsel Prada
Sebenarnya ada ratusan aplikasi gempa tersedia di Play Store. Sebagian besar bisa diunduh secara gratis. Pengguna cukup memilih beberapa yang dinilai baik saja.
Hanya saja, hampir semua aplikasi digunakan untuk menyebarkan info gempa yang terjadi di seluruh dunia sepanjang hari. Setiap gempa yang terjadi, infonya segera dikirim ke pengguna aplikasi terkait. Misalnya, aplikasi Latest Quakes, Earthquake, 3D Earthquake, dan Quake Watcher. Sementara aplikasi GempaDroid hanya menyajikan info gempa di negeri ini atau gempa di luar yang bisa menimbulkan dampak tsunami di dalam negeri, seperti waktu terjadi gempa di perairan bagian timur Jepang setahun lalu.
Info dari GempaDroid langsung dikirim ke penggunanya, dan setiap kali masuk ditandai dengan suara, getaran, serta kilasan lampu LED.
Di balik fungsi informasi gempa, ponsel Prada sebenarnya lebih dirancang untuk melengkapi mode bergengsi. Para penggemar mode dunia pasti sudah sangat mengenal nama Prada. Kali ini pun aksen warna hitam klasik sudah menjadi bagian pada produk teknologi modern yang mereka sebut dengan Prada Phone by LG 3.0.
Tidak mengherankan jika tampilan fisik ponsel sentuh yang serba hitam itu juga senada. Termasuk menu utamanya yang sangat klasik dengan aksen hitamnya. Ada 33 ikon bawaan dilukis dalam karakter putih di atas hitam, kecuali aplikasi layanan Google dan aplikasi yang diunduh.
Dari balik kemewahan gaya yang ditawarkan ini, sebenarnya pengguna yang modis pun masih tetap bisa melakukan aktivitas produktif.
Selain sebagai peringatan dini adanya gempa di atas, ponsel gaya ini juga sudah menyediakan aplikasi seperti Polaris Office, yaitu aplikasi Office untuk lingkungan perangkat bergerak dengan sistem operasi Android. Dengan aplikasi ini, pengguna bisa beraktivitas olah kata atau menulis dan menyimpannya dalam berkas berekstensi doc. Di samping itu, pengguna bisa juga membuat spreadsheet. Yang unik, bahkan ponsel ini memungkinkan sang pemakai melakukan presentasi (slide). Untuk fitur terakhir ini, diperlukan kabel HDMI, sebagai penghubung ke proyektor atau monitor yang memiliki input HDMI.
Untuk mendukung kecepatan proses, ponsel setipis 8,5 milimeter ini dibekali prosesor dual-core 1 GHz TI OMAP4430. Ada pula arsitektur dual-channel dan dual-RAM yang masing-masing sebesar 512 MB. Memori internal 8 GB, tapi disediakan juga selot memori microSD yang bisa diisi dengan memori luar sampai 32 GB.
Vendor elektronik Korea Selatan ini bekerja sama dengan rumah mode Prada. Produk kali ini khusus menggunakan sistem operasi Android versi 2.3 Gingerbread dan sudah di-upgrade langsung ke versi 4.0 Ice Cream Sandwich. Sistem operasi smartphone langsung ditingkatkan ke versi 4.0, berbeda dengan sabak-e (tablet) yang saat ini menggunakan versi 3.0 Honeycomb.
Langkah maju lain adalah penggunaan layar dari bahan super-AMOLED agar tampilan lebih tajam. (AW Subarkah)
Sumber: Kompas, 16 Mei 2012
Lokasi gempa ditandai bulatan merah (kekuatan besar) dan hijau (sedang) pada aplikasi GempaDroid; sepertinya gempa sedang meremukkan lapisan dasar laut sebelah barat Pulau Simeulue.