Kapal Riset Tambahan Dibutuhkan

- Editor

Jumat, 21 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengadaan kapal riset tambahan untuk kebutuhan penelitian potensi geologi kelautan agar diprioritaskan. Ini menyusul semakin besarnya kebutuhan pemanfaatan potensi kelautan, potensi klaim wilayah perairan laut internasional, dan semakin menipisnya cadangan energi dan sumber daya mineral dalam negeri.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ediar Usman, Selasa (18/7), di Bandung, mengatakan, institusinya hanya memiliki sebuah kapal, yaitu Kapal Survei Geomarin III. Kapal yang dioperasikan sejak 2008 ini dibebani fungsi eksplorasi minyak dan gas, morfologi laut, dan berbagai riset potensi laut.

Ediar mengatakan, dengan sejumlah kebutuhan seperti di atas, minimal dibutuhkan empat kapal riset untuk ditempatkan di bagian barat Indonesia dan timur Indonesia. Penggabungan beragam fungsi dalam satu kapal riset bakal membuat fokus kegiatan relatif sulit dicapai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Ediar, kajian teknis untuk kebutuhan tambahan kapal itu sudah dilakukan sejak lima tahun silam. “Dua tahun lalu diajukan untuk pengadaan tahun depan, tetapi untuk sementara masih ditunda,” sebutnya.

Berdasarkan kajian tersebut, kebutuhan kapal tambahan diarahkan untuk pengadaan kemampuan riset potensi migas laut dalam. Namun, bisa juga penambahan kemampuan untuk keperluan riset mineral laut dalam dan energi laut dalam.

Kesimpulan kajian pada kebutuhan tambahan kapal riset migas itu, selain karena cadangan potensi migas nasional yang cenderung menipis, juga terkait dengan perkembangan teknologi. “Sekarang teknologi (survei) seismik itu (sudah) 3D, yang kita punya (di Kapal Survei Geomarin III) baru 2D,” kata Ediar.

Secara terpisah, geolog Institut Teknologi Bandung, Benyamin Sapiie, menyebutkan, eksplorasi geologi juga kerap terbentur permasalahan sosial. Ia mencontohkan penolakan masyarakat saat dirinya dan tim hendak riset di Teluk Cenderawasih, Papua. “Papua ini menarik bagi riset dari deskripsi geologi, topografi, dan bentuk,” katanya. Riset-riset yang intensif akan membantu negara mengetahui secara pasti cadangan mineral dan minyak bumi. (ICH/INK/MHF)
———–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 Juli 2017, di halaman 13 dengan judul “Kapal Riset Tambahan Dibutuhkan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB