BARANGKALI Anda sudah tidak asing lagi dengan suatu tempat yang dianggap paling misterius di bumi, yaitu Segitiga Bermuda. Banyak cerita misterius yang muncul dari tempat tersebut, misalnya cerita tentang hilangnya kapal laut beserta seluruh awaknya kala berlayar di daerah yang disebut sebagai daerah Segitiga Bermuda.
Kapal yang tercatat hilang antara lain terjadi pada April 1925. Kapal pengangkut barang Raifuku Maru dari Jepang tenggelam setelah mengirim berita: ”Tampak benda seperti pisau raksasa! Cepat, tolong! Kami tak mungkin lolos!” Namun kapal itu tak lagi tertolong, hilang tak berbekas bersama seluruh awaknya.
Bulan Desember 1961, kapal tanker Southern Isles mengalami nasib serupa. Ketika sedang berlayar dalam konvoi tiba-tiba ia menghilang. Kapal yang lain hanya sempat melihat cahaya kecil yang dianggap sebagai cahaya yang ditinggalkan oleh kapal yang tenggelam itu. Sesudah itu, pada Desember 1964, kapal tanker kembarannya, Southern District juga tenggelam dengan cara yang mirip. Ia lenyap tanpa meninggalkan tanda SOS ketika berlayar melintasi wilayah itu ke utara menuju South Carolina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang tercatat di atas hanya peristiwa-peristiwa yang mencolok. Padahal masih banyak kapal kecil yang hilang. Bahkan pesawat terbang pun ikut jadi korbannya. Pada 5 Desember 1945 tercatat lima peasawat pelempar torpedo Grumman TMB-3 Avenger lenyap. Sebelum hilang kontak, mereka menyatakan tidak tahu arah. Padahal komandan penerbangan itu, Letnan Udara Charles Taylor sudah mengantongi 2.500 jam terbang. Jadi dia bukan penerbang yang tidak berpengalaman. Bahkan, pesawat penyelamat yang dikirim pun lenyap.
Mengapa Segitiga?
Hilangnya kapal laut dan pesawat di sekitar perairan itu ditanggapi serius oleh para ilmuwan. Tidak ada yang berani coba-coba melewati daerah itu. Sejak berbagai peristiwa mengerikan terjadi, orang mulai memberi nama wilayah itu sebagai ”Segitiga Setan” atau ”Devil’s Triangle”. Sementara kata segitiga diambil dari titik-titik yang diproyeksikan di peta, bentuknya seperti bangun geometri segitiga, dengan lokasi di Kepulauan Bermuda, Puerto Rico dan Florida. Semuanya berada di kawasan Samudera Atlantik seluas 1,5 juta mil persegi atau 4 juta km persegi.
Menurut buku The Bermuda Triangle karya Charles Berfilz terbitan Doubleday & Co New York (1974), disebutkan bahwa kapal laut dan pesawat yang hilang itu diserang oleh semacam alien alias ETI/Exstra Terrestrial Intelegency, yakni makhluk cerdas dari ruang angkasa yang naik piring terbang bercahaya putih. Jadi cahaya putih yang dilihat para korban sebelum kehilangan kontak adalah cahaya piring terbang makhluk ruang angkasa yang dikenal dengan sebutan UFO (Unidentified Flying Object).
Atau ada lagi ilmuwan yang mengatakan bahwa pesawat dan kapal laut itu tersedot ke lubang lorong waktu, seperti hilangnya semua materi kala masuk ke dalam sebuah lubang hitam (black hole).
Menurut Bill Dilon dari US Geological Survey, Wood Hole Field Centre, beberapa korban sebelum kehilangan kontak selalu menggambarkan ada cahaya putih berkilat-kilat Kemungkinan itu adalah semprotan gas metana dari dalam air. Semacam semburan air yang mendidih akibat dipanasi gas metana yang ada di dalam laut. Peristiwanya mirip kejadian di anjungan pengeboran minyak di Laut Kaspia yang menelan banyak korban.
Perlu diketahui, di daerah Segitiga Bermuda terdapat tambang metana. Nah, kalau keluar saat dasar laut retak atau mengalami deformasi, maka gas itu akan mendorong air laut ke atas. Dorongannya itu tidak tanggung-tanggung, berupa semburan kuat dan mendidihkan air laut. Jadi pesawat pun bisa terkena semburannya.
Teori lain sebagai penyebab hilangnya pesawat terbang di daerah itu adalah rusaknya kompas. Karena para awak jadi tak tahu posisinya, mereka lalu berputar-putar sampai pesawat kehabisan bahan bakar, lalu jatuh ke laut dan lenyap di telan gelombang. Rusaknya kompas mereka pasti karena medan magnet.
Bukan Takhayul
Meskipun belum bisa dijelaskan secara gamblang medan magnet apa yang merusak kompas, Prof Yohanes Surya PhD, fisikawan Indonesia terkemuka, setuju dengan penulis asing Larry Kusche dalam bukunya The Bermuda Triangle Mystery Solved. Seperti ditulis dalam buku itu, bahwa hilangnya kapal di segitiga Bermuda itu dapat dijelaskan secara ilmiah dan rasional. Ada yang karena kecelakaan, cuaca buruk, kehabisan bahan bakar dan sebagainya. Maka, kita tak perlu penjelasan yang aneh-aneh dan bersifat takhayul.
Misteri Segitiga Bermuda dinyatakan telah terungkap. Menurut para ilmuwan, Segitiga Bermuda adalah fenomena gas akut biasa, gas alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air mendidih, terutama gas metana, yang merupakan penyebab utama di balik hilangnya beberapa pesawat terbang dan kapal laut. Bukti dari penemuan yang membawa sudut pandang baru terhadap misteri yang menghantui dunia selama bertahun-tahun itu tertuang dalam laporan American Journal of Physics. Profesor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May di Monash University, Melbourne, Australia.
Dua hipotesis dari penelitian itu adalah balon-balon raksasa gas metana keluar dari dasar lautan yang menyebabkan sebagian besar, untuk tidak mengatakan semua, kecelakaan misterius di lokasi itu. (24)
Amien Nugroho, penulis lepas, tinggal di Yogyakarta
Sumber: Suara Merdeka, 14 Mei 2012