Universitas Airlangga Gandeng Universitas Asing

- Editor

Senin, 13 Maret 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga bekerja sama dengan Universitas Flinders, Australia, untuk membuka program studi spesialis paliatif. Program studi yang akan dibuka pada Agustus 2017 itu akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Unair Sunaryadi Tejawinata seusai pertemuan dengan perwakilan Universitas Flinders di Rektorat Unair, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (11/3), mengatakan, saat ini belum ada kampus di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara yang memiliki program studi paliatif. Jika ada dokter yang mengambil spesialis itu, mereka harus mengambil studi ke universitas di Australia ataupun Eropa.

Ilmu kedokteran paliatif merupakan pelayanan bagi pasien yang menderita penyakit berat seperti kanker agar kualitas hidupnya meningkat meski menderita penyakit yang sulit disembuhkan. Mereka bertugas mengembalikan guncangan psikologis yang diderita pasien sehingga pengobatan pada penyakitnya bisa dilakukan dengan maksimal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hingga saat ini, ada 14 dokter spesialis paliatif di Indonesia. Sebagian besar ada di Surabaya dan Jakarta. “Dokter spesialis paliatif mayoritas sudah tua, berusia sekitar 60 tahun, sehingga membutuhkan regenerasi,” katanya.

Keberadaan dokter spesialis paliatif, kata Sunaryadi, seharusnya bisa lebih ditingkatkan. Sebab, untuk penyakit berat yang sulit disembuhkan seperti kanker, prevalensinya menurut Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan mencapai 1,4 per 1.000 penduduk. Sebagian besar penderita kanker itu datang ke dokter saat berada dalam kondisi yang tidak bisa disembuhkan. Mereka biasanya merupakan orang dengan kondisi keuangan yang terbatas.

Masa studi
Masa studi yang ditempuh selama tujuh semester dengan rincian satu semester menjalani mata kuliah dasar umum dan sisanya enam semester melakukan praktik. Tenaga pengajarnya akan diisi oleh dosen dari Unair dan Universitas Flinders.

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unair Djoko Santoso mengatakan, kerja sama dengan Universitas Flinders karena mereka sudah memiliki pendidikan spesialis paliatif. Universitas Flinders akan memberikan bantuan dalam pembuatan kurikulum dan tenaga pengajar ke Unair.

“Dosen Unair juga akan dikirim ke Universitas Flinders untuk meningkatkan kemampuan dalam ilmu paliatif,” ujarnya.

Kerja sama dengan Unair, kata delegasi Universitas Flinders, David Curry, dikarenakan fakultas kedokteran di kampus itu memiliki pelayanan paliatif sejak 25 tahun yang lalu. Oleh sebab itu, kedua universitas sepakat untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas mencetak spesialis paliatif baru untuk mengisi kekurangan di Indonesia. (SYA)
———————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 13 Maret 2017, di halaman 12 dengan judul “Universitas Airlangga Gandeng Universitas Asing”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB