Ketersediaan Citra Resolusi Sangat Tinggi Dipercepat

- Editor

Kamis, 26 Januari 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Untuk penyusunan rencana detail tata ruang di tiap daerah, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional wajib menyediakan citra satelit penginderaan jauh resolusi sangat tinggi. Saat ini baru 19 provinsi yang terpasok data geospasial itu.

Percepatan distribusi data dilakukan melalui pembangunan fasilitas penerima langsung citra satelit di stasiun bumi milik Lapan di Parepare, Sulawesi Selatan. “Dengan adanya sistem penerima data itu, target penyediaan citra resolusi sangat tinggi untuk semua provinsi pada tahun 2019 bisa tercapai,” kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin saat penyerahan data satelit penginderaan jauh dan sistem pemantauan bumi provinsi (SPBP) di Jakarta, Selasa (24/1).

Penyerahan data dilakukan Deputi Bidang Penginderaan Jauh Lapan Orbita Roswintiarti kepada 32 instansi kementerian dan lembaga serta 19 pemerintah provinsi. Data inderaja yang diserahkan meliputi citra resolusi tinggi dan mosaik data dari satelit SPOT 6 dan 7, mosaik data Landsat 8, prototipe SPBP, dan data resolusi sangat tinggi. Resolusi sangat tinggi berasal dari satelit WorldView, Quickbird Geo Eye, dan Pleiades.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Data geospasial perlu segera disediakan karena daerah membutuhkan untuk menyusun detail tata ruang. Adapun citra resolusi rendah hingga tinggi juga diperlukan untuk penyediaan informasi spasial tematik tentang sumber daya alam, lingkungan, dan kebencanaan serta penyusunan tata ruang secara umum. Pembuatan peta tematik itu, kata Orbita, tetap mengacu peta dasar yang dihasilkan Badan Informasi Geospasial.

Distribusi data inderaja kepada instansi pusat dan pemda, ujar Thomas, telah dilaksanakan sejak tahun 2015, yaitu untuk data resolusi spasial menengah dan tinggi.

Untuk pengolahan data satelit oleh pemerintah provinsi, kata Orbita, pihaknya juga memberi bimbingan teknis bagi personel di daerah. Data citra satelit dari Lapan perlu diolah untuk mempertajam dengan sejumlah sistem. (YUN)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Januari 2017, di halaman 14 dengan judul “Ketersediaan Citra Resolusi Sangat Tinggi Dipercepat”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 16 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB