Fakultas Teknik Universitas Indonesia bersiap membuka Program Studi Magister Teknik Nuklir tahun 2017. Program itu akan menjadi program studi magister pertama di Indonesia untuk teknik nuklir. Rancangannya, lulusan program itu bakal lintas disiplin karena kurikulum tak hanya untuk penguasaan fisika nuklir atau energinya, tetapi juga penguasaan keamanan, pengelolaan lingkungan, dan sosial kemanusiaan.
“Jika sudah memiliki PLTN (pembangkit listrik tenaga nuklir), butuh orang-orang yang siap bukan hanya untuk PLTN-nya, tetapi juga mencerdaskan masyarakat sekitar PLTN terkait nuklir,” ucap Dekan FTUI Prof Dedi Priadi di Depok, Jawa Barat, Senin (10/10), seusai Public Lecture: Modern Nuclear Technology. FTUI bekerja sama dengan National Research Nuclear University, Moscow Engineering Physics Institute (MEPhI), Rusia. (JOG)
———-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Oktober 2016, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.