Butuh Rencana Induk agar Riset Terukur

- Editor

Sabtu, 2 April 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beroperasinya lembaga Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia atau DIPI jadi langkah awal menyediakan dana riset yang tidak kaku dan tak mempersulit peneliti. Ke depan, skema semacam itu perlu diperluas ke dana riset di luar DIPI, tetapi capaian dari tahun ke tahun tetap wajib terukur.

Meski jangka panjang, keterukuran riset terjamin jika pemerintah punya desain besar riset nasional. “Hal krusial kini, memastikan riset terarah dan terukur. Riset jangan hanya untuk mengejar publikasi,” ucap Deputi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Bidang Pendidikan dan Agama Agus Sartono, Jumat (1/4), di Jakarta.

Riset tak hanya demi memuaskan keingintahuan, tetapi juga harus menjawab masalah bangsa yang terpetakan. Itu berlaku pada riset yang dibiayai DIPI, lembaga di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia yang mendanai riset fundamental. Riset itu untuk mendapat kebaruan bidang tertentu dengan dampak tak langsung tampak jangka pendek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Agar terarah, riset jangka panjang harus mengacu pada Rencana Induk Riset Nasional yang disusun Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Jadi, bidang riset terpetakan sehingga mencegah pengulangan riset antarpeneliti, sekaligus membagi tugas antarpeneliti guna menyelesaikan soal sama.

Menurut Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek dan Dikti Muhammad Dimyati, draf Rencana Induk Riset Nasional sudah dikirim ke Kemenko PMK dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional untuk mendapat masukan. “Rencananya, 6 April nanti kami presentasikan,” ujarnya.

Direktur Eksekutif DIPI JW Saputro menambahkan, DIPI fokus mendanai delapan bidang riset, yakni identitas, keragaman, dan budaya; kepulauan, kelautan, dan sumber daya hayati; kehidupan, kesehatan, dan nutrisi; air, pangan, dan energi; bumi, iklim, dan alam semesta; bencana dan ketahanan masyarakat terhadap bencana; material dan sains komputasi; serta ekonomi masyarakat dan tata kelola.

Tahun ini DIPI mendanai riset pada dua bidang, yakni identitas, keragaman, dan budaya serta kehidupan, kesehatan, dan nutrisi.

Perbesar dana abadi
Skema pendanaan riset bersumber anggaran negara selama ini membebani peneliti sebab dana berlaku setahun dan baru cair Maret. Peneliti harus melaporkan pertanggungjawaban pemakaian dana dan hasil riset pada Desember. Peneliti sibuk mengurus administrasi keuangan agar tak kena masalah hukum.

Agus menilai, skema dana untuk tahun jamak dan tak mempersulit peneliti dengan urusan administrasi perlu diperluas. Caranya, memperbesar dana abadi Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan agar ada porsi hibah riset jangka panjang. (JOG)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 April 2016, di halaman 13 dengan judul “Butuh Rencana Induk agar Riset Terukur”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB