Pepohonan Sahabat Anak Wringinanom

- Editor

Senin, 11 Januari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pembelajaran yang kontekstual antara lain dengan mengenali lingkungan sekitar anak. Di Gresik, anak-anak SD Muhammadiyah Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mempraktikkannya dengan mengamati pohon di dekat rumah mereka.

Hasilnya, dalam rangka memperingati Hari Sejuta Pohon, buku Pohonku Sahabatku karya 35 siswa SD Muhammadiyah Wringinanom diluncurkan, Minggu (10/1). Buku setebal 69 halaman itu mengungkapkan beragam hal terkait tanaman di bantaran Kali Surabaya yang melintasi Wringinanom.

Kepala SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Rahmad Syayid Syuhur menyatakan, buku itu merupakan hasil pengamatan siswa-siswi tentang pohon yang ada di wilayah Wringinanom. “Kami ingin mendorong peserta didik mengenali pohon, mempelajari, mensyukuri sekaligus belajar bersosialisasi dengan lingkungan. Targetnya bukan hanya buku, tetapi siswa lebih menyayangi pohon dan lingkungan,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pilih pohon
Guru pembimbing Miftahul Muzdalifah menuturkan, setiap siswa memilih pohon yang disenangi, pohon favorit, dan pohon yang dijumpai di sekitar rumahnya. Mereka menuliskannya selama 20 hari. “Buku ini ditulis siswa kelas III sampai kelas V, diharapkan menyemangati siswa lain untuk belajar menulis dan melestarikan tanaman di bantaran sungai,” katanya.

Para siswa diharapkan bisa menularkannya ke keluarga bahwa pohon merupakan hal penting. Pohon menyaring udara kotor, memberikan oksigen dan udara segar yang menjadi sumber kehidupan. Salah seorang siswa kelas V, Aida Ramadani, memilih pohon jambu. “Saya kumpulkan data, mengamati, dan mewawancarai orangtua untuk tahu detail pohon jambu yang ada di depan rumah,” ujarnya.

11251015_369387709920679_2082992332_nSiswa kelas III, Aeshanina Azzahra Aqilani, yang bercita-cita menjadi penulis, menulis tentang pohon asam di depan rumahnya. Buahnya juga banyak digunakan untuk minuman (sinom) dan bumbu masakan.

Menurut Daru Setyo Rini, dosen teknik lingkungan Institut Teknologi Adhitama Surabaya, menulis ialah salah satu cara mengekspresikan pengalaman atau pengetahuan. Selama ini anak didik seolah hanya diisi informasi dan pengetahuan. Alangkah baiknya jika anak sejak dini belajar mengekspresikan pengetahuan, pengalaman, dan menceritakan dalam bentuk tulisan. Dia juga menyayangkan banyak pohon dan hutan ditebang di Indonesia. “Setidaknya, lewat karya anak-anak di Wringinanom, ada ajakan mencintai dan ikut melestarikan pepohonan,” ujarnya. (ACI)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Januari 2016, di halaman 12 dengan judul “Pepohonan Sahabat Anak Wringinanom”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB