Mencari Akik, Melambungkan Kue Cubit, Memahami Orang Indonesia

- Editor

Kamis, 7 Januari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kita adalah apa yang kita cari. Itulah yang diyakini oleh Google, mesin pencari yang lazim dipakai pengguna internet. Obyek, kata, frasa, penjelasan, atau instruksi yang dimasukkan ke bilah pencarian diyakini bisa memberi gambaran seseorang tentang apa yang penting baginya.

Lalu, apa yang paling penting bagi orang Indonesia? Batu akiklah yang ternyata dianggap paling penting bagi pengguna internet dari Indonesia.

Setidaknya itulah hasil yang dirilis oleh Google berdasarkan perilaku para pengguna internet di sepanjang tahun 2015. Ini adalah kebiasaan yang rutin dilakukan Google untuk menegaskan peristiwa apa saja yang dianggap berarti bagi pengguna internet di sebuah negara. Secara umum mereka menunjukkan reaksi yang serupa untuk beberapa isu internasional, tapi yang menarik adalah bagaimana perspektif mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terkadang, dari sana juga muncul perilaku yang unik seperti diungkapkan Communication Head, Consumer and Youtube Google Indonesia Putri Silalahi, sewaktu ditemui di rilis tahunan Year in Search 2015, Rabu (16/12). Pada hari pertama ujian nasional tanggal 13 April lalu, terdapat lonjakan pencarian untuk frasa “Doa untuk Ujian Nasional” yang mencapai puncak pada pukul 04.00 dan mereda pada pukul 06.00.

344ac52a9a974ce3b321831621d44481KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO–Batu akik merupakan hal yang paling banyak dicari di Google oleh pengguna internet asal Indonesia sepanjang tahun 2015. Setelah ojek aplikasi, kata yang paling dicari adalah kue cubit teh hijau. Foto diambil pada Rabu (16/12).

Pun sama dengan awal Mei, saat pertandingan tinju yang menyedot perhatian internasional, yakni Manny Pacquiao melawan Floyd Mayweather. Laga tersebut memang menguras perhatian, terlebih setelah hasil akhirnya yang cukup kontroversial. Namun, pertanyaan yang paling banyak dicantumkan ke bilah pencarian Google dari pengguna Indonesia justru “Google, siapa istri Manny Pacquiao?”

Kembali lagi soal batu akik, Putri menjelaskan bahwa hasil tersebut muncul setelah mereka menggunakan metode yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Bukan berdasarkan pencarian terbanyak, melainkan berdasarkan lonjakan intensitas yang terjadi dalam satu waktu.

Artinya bukan berarti batu akik paling banyak dicari sepanjang tahun, melainkan saat demam batu akik menggila di Tanah Air, lonjakan pencarian melejit melampaui topik lainnya.

Bila batu akik adalah topik pencarian nomor satu, nomor dua adalah ojek aplikasi, dan kue cubit rasa teh hijau adalah topik nomor tiga. Fenomena ini bisa jadi mengemuka salah satunya berkat Annisa Andariani yang merintis usaha kue yang sebelumnya lazim dikenal sebagai jajanan di sekolah itu pada tahun 2014. Tepatnya bulan Agustus saat dia membuka usaha kue bernama Kantin SD di Pasar Santa, Jakarta Selatan.

Pada bulan Oktober 2014, dia memperkenalkan varian rasa kue cubit rasa teh hijau di samping menu lain, seperti cokelat, red velvet, serta original, dan dalam waktu singkat menjadi pembicaraan. Momennya bertepatan dengan nama Pasar Santa yang tengah melambung sebagai pusat makanan bagi anak muda saat itu.

Bermakna
Tentu muncul kekhawatiran terkait hasil ini karena bisa jadi inilah gambaran pengguna internet di Indonesia yang hanya riuh membicarakan apa yang sedang marak saat itu dengan topik yang tergolongtrivialatau remeh. Menurut Putri, bukan itu kesimpulan yang mereka dapatkan.

“Hasil ini hanya menunjukkan apa yang bermakna bagi pengguna internet Indonesia dan dibuktikan dengan kemauan mereka untuk mencari lebih dalam. Dari kata batu akik bisa berlanjut ke hal-hal yang terkait dan seterusnya,” ujar Putri.

Country Industry Head Google Indonesia Henky Prihatna menyebut bahwa tren pengguna di Indonesia ini bisa jadi terkait dengan perilaku mereka yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat komunikasi bergerak, salah satunya adalah ponsel pintar. Dia menyebut hasil penelitian bahwa lebih banyak populasi ponsel pintar ketimbang komputer di Indonesia.

2f993bfe847e436283bcbd766afe8379KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO–Annisa Andariani adalah sosok di balik meroketnya fenomena kue cubit yang semula jajanan sekolah menjadi fenomena internet Indonesia, Rabu (16/12). Kue cubit teh hijau buatannya memantik rasa ingin tahu pengguna internet Tanah Air sehingga menjadi barang yang paling dicari nomor tiga sepanjang tahun 2015.

Riset yang sama juga menyebut pertumbuhan ponsel pintar yang terus melejit hingga tahun 2018. Dari angka 63 juta pada tahun 2014, diperkirakan akan meningkat menjadi 110 juta pada tahun 2018.

“Setiap hari rata-rata kita menengok layar hingga 150 kali, entah untuk memeriksa pemberitahuan atau untuk mencari sesuatu,” kata Henky.

Hampir senada, pendataan yang dilakukan oleh Twitter dari aktivitas pengguna layanan mikroblog ini mencatat beberapa peristiwa yang paling banyak dicuitkan pengguna. Peristiwa yang paling banyak disebut sepanjang tahun 2015 adalah bulan Ramadhan atau sekitar 1,6 miliar yang berasal dari Indonesia, mewakili 20 persen dari lalu lintas pengguna global.

Isu yang paling marak selanjutnya adalah kabut asap di Riau dan Kalimantan yang menggerakkan tweet hingga 2 juta saat asap menyesaki warganya.

Data yang dikumpulkan ini sebetulnya bisa memberikan sejumput informasi mengenai perilaku warga Indonesia dalam bermedia sosial. Ditambah dengan estimasi pertumbuhan penetrasi ponsel pintar yang terus tumbuh, artinya makin banyak orang yang akan mengakses internet sehingga memperkaya pendataan yang dilakukan Google atau media sosial lainnya.

Batu akik dan kue cubit ternyata bisa menjadi salah satu pintu masuk untuk memahami orang Indonesia.

DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO

Sumber: Kompas Siang | 29 Desember 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB