Tiga pemenang proposal terbaik Gerakan Nasional Wirausaha Muda Kampus diumumkan pada acara “Gathering and Expo Wirausaha Muda Kampus 2015” di Universitas Al Azhar Indonesia, Rabu (23/12). Mereka nantinya akan dibimbing agar bisa memasukkan proposal pengembangan wirausaha ke Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Ketiga pemenang adalah Nur Annisaa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya dengan usaha penjualan es krim sayur, Tri Yudhistira dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berbisnis kelinci hias, dan Nisa Gumiati dari UIN Sunan Gunung Jati Bandung yang berjualan es kuwut bali. Mereka dipilih dari 92 proposal yang diajukan pada acara pelatihan dan pendampingan kewirausahaan yang berlangsung sejak September 2015.
Nur Annisaa dipilih karena bisnis es krim sayurnya dinilai mampu memberdayakan para penjual sayur dengan cara membeli sayuran yang tidak laku dijual di pasar. Tri Yudhistira berhasil mengembangkan peternakan kelinci hias menjadi kelinci pedaging. Sementara itu, Nisa Gumiati menjual minuman racikan kelapa yang sederhana, tetapi unik dan jarang didapat. Umumnya, mereka berbisnis di lingkungan rumah dan kampus serta memanfaatkan koneksi sosial media serta teman-teman sebagai bagian dari promosi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR–Pemenang proposal terbaik Gerakan Nasional Wirausaha Muda Kampus 2015 dari kiri ke kanan: Nur Annisaa (UIN Sunan Ampel), Nisa Gumiati (UIN Sunan Gunung Jati), dan Tri Yudhistira (UIN Syarif Hidayatullah). Nur Annisaa selaku juara pertama mendapat dana stimulan Rp 5 juta untuk mengembangkan usahanya, sedangkan Nisa dan Tri mendapat Rp 3 juta.
Pemenang pertama mendapat hadiah dana stimulan dari Centre for Economic and Democracy Studies (Cedes) sebesar Rp 5 juta. Sementara juara kedua dan ketiga masing-masing mendapat Rp 3 juta. Selain mereka, ada enam mahasiswa dengan proposal wirausaha yang dinilai baik akan mendapat dana Rp 1 juta. Sebagai bagian dari acara tersebut diadakan bazar wirausaha yang melibatkan 90 kios mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia.
“Selama satu tahun, Cedes akan memantau dan mendampingi para pemenang mengembangkan usaha mereka. Rencananya, bulan Oktober 2016, mereka bisa memasukkan proposal ke Kemenpora untuk mendapat modal wirausaha sebesar Rp 25 juta dan pembinaan langsung dari pemerintah,” kata Direktur Cedes Zainul Ula.
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR–Suasana bazar wirausaha di Universitas Al Azhar Indonesia, Rabu (23/12). Terdapat 90 kios yang memamerkan berbagai produk kewirausahaan buatan para mahasiswa.
Gerakan Wirausaha Muda Kampus dimulai sejak Agustus 2014 melibatkan Cedes, Kemenpora, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Agama, serta Bank Mandiri. Tujuannya untuk mengembangkan kemampuan wirausaha di kalangan mahasiswa sehingga ketika mereka lulus kuliah, mereka bisa menciptakan nafkah untuk diri sendiri. “Bahkan, kalau bisa, menciptakan lapangan kerja untuk orang lain,” kata Zainul.
Pembentukan karakter
Menurut Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora Ponijan, animo pemuda, yaitu generasi berusia 16-30 tahun untuk berwirausaha sangat tinggi. Namun, mereka sering kali terhambat ketiadaan akses terhadap pelatihan, pemagangan, promosi, dan pinjaman lunak.
Karena itu, Kemenpora bekerja sama dengan lima provinsi, yakni Maluku, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Banten, menyiapkan lembaga yang bisa memberi pemodalan usaha bagi wirausaha muda. “Dalam berwirausaha, pemuda tidak hanya belajar mencari laba finansial, tetapi juga mengembangkan sifat bekerja keras, tekun, dan peduli pada lingkungan,” ujarnya.
LARASWATI ARIADNE ANWAR
Sumber: Kompas Siang | 23 Desember 2015