Belajar Sains Sambil Bermain Mengasyikkan

- Editor

Rabu, 2 Desember 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Berbekal alat-alat sederhana yang tidak asing dengan dunia anak, semisal tangkai es krim, kardus atau karton, sendok makan dari plastik atau logam, dan karet gelang, puluhan murid sekolah dasar di Jakarta, akhir pekan lalu, berkreasi membuat alat. Mereka menciptakan alat yang dapat memecahkan masalah dengan memanfaatkan sains, teknologi, rekayasa/teknik, dan matematika atau STEM.

Siswa kelas I-VI SD diajak berkompetisi membuat mobil bertenaga angin, pelontar potensial, serta mobil pengangkut massa. Beragam model alat pun didesain dengan perhitungan matang agar dapat berfungsi optimal sesuai yang diperintahkan.

Tidak ada alat serupa, variasi banyak bergantung pada kreativitas tiap peserta. Kegembiraan meliputi suasana kompetisi STEM Challenge yang digelar Rolls-Royce Indonesia dan majalah komik sains Kuark di Kantor Wali Kota Jakarta Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tiara Sakira, siswa kelas I SDN Pulogebang 4, senang ketika mobil tenaga angin terbuat dari kertas dan dilengkapi dengan balon yang ditiup dengan sedotan plastik miliknya bisa mengenai sasaran, yakni mencapai landasan. Dia harus mampu memperhitungkan balon yang ditiupnya agar berhenti mobil tepat di landasan.

“Senang bisa belajar sains sambil bermain. Asyik, belajar jadi seru. Lebih seperti bermain,” ujar Tiara.

Presiden Direktur Rolls-Royce Indonesia Adrian Short mengatakan, dunia membutuhkan banyak ilmuwan dan teknisi untuk mendesain, mengembangkan, memproduksi, dan melayani sistem energi yang terintegrasi untuk digunakan di udara, darat, ataupun laut. Untuk itu, dukungan bagi generasi muda dalam memahami karier ini dengan menguasai STEM sejak dini dibutuhkan.

“Kami mempromosikan pengajaran STEM kepada siswa usia 7-12 tahun dengan cara menarik dan menyenangkan. Kami berharap nanti banyak lahir ahli teknik dari Indonesia yang bisa mengisi kebutuhan hingga tingkat global,” ujar Short.

Sejak September-November 2015, Rolls-Royce dan Kuark menggelar program STEM di tujuh SD negeri dan swasta di kawasan Pulogebang, Jakarta Timur. Program dimulai dengan lokakarya bagi guru dengan fokus pentingnya STEM bagi siswa yang diajarkan dengan cara menyenangkan.

Aktivitas
Rosalyna Wijaya dari PT Kuark Internasional mengatakan, penting pengenalan pendidikan STEM melalui aktivitas yang interaktif dan menyenangkan. Programnya diawali dengan lokakarya guru untuk memahami pentingnya STEM dan berusaha menginspirasi guru-guru mengajarkan STEM melalui metode yang kreatif dan modern.

12301144_1161666103876403_1363937018_nAda tiga tahap program. Pertama pekan edukasi energi, yakni anak-anak dengan bimbingan guru membaca komik sains Kuark yang memperkenalkan konsep-konsep sains seputar gaya dan energi kinetik. Lalu, dilanjutkan dengan menggelar STEM Day di masing-masing sekolah peserta. Para siswa di tiap sekolah berlomba membuat mobil tenaga angin untuk level I, pelontar potensial untuk level II, dan mobil pengangkut massa untuk level III.

Puncak acaranya adalah STEM Challenge yang merupakan final kompetisi antarsekolah.

“Ini bukan hanya kompetisi untuk mendorong siswa berusaha menjadi yang terbaik, melainkan juga untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan keterampilan berpikir kritis,” kata Rosalyna. Harapannya, semakin banyak anak tertarik dengan bidang itu.(ELN)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 Desember 2015, di halaman 12 dengan judul “Belajar Sains Sambil Bermain Mengasyikkan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB