Pertumbuhan usaha rintisan digital yang sangat pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi akan mendorong pertumbuhan pada perusahaan telekomunikasi. Di saat perusahaan telekomunikasi tidak lagi bisa mengandalkan pendapatan dari layanan suara dan pesan singkat, penjualan layanan data kelak akan menjadi sumber pendapatan utama. Bisnis usaha rintisan yang menyediakan aplikasi berbasis data akan meningkatkan lalu lintas layanan data.
“Pada era teknologi yang demikian maju dan terus berubah, di mana semua orang mempunyai akun di dunia maya dan bisa berkomunikasi gratis melalui internet membuat perusahaan telekomunikasi akan kehilangan pendapatan dari layanan suara dan pesan singkat. Oleh karena itu, kami harus melakukan sesuatu agar bisa terus meningkatkan pendapatan,” kata CEO Ooredoo Group dan President Commissioner Indosat Board Nasser Marafih seperti dilaporkan wartawan Kompas, Clara Wresti, dari Doha, Rabu (28/10).
Dengan adanya layanan murah atau bahkan gratis jika ada wifi, maka penjualan data sebanyak-banyaknya menjadi harapan bagi perusahaan telekomunikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini, banyak anak-anak muda menciptakan aplikasi yang sangat menarik, baik berupa permainan, stiker, hingga layanan finansial.
Semua aplikasi ini menggunakan layanan data yang disalurkan melalui telepon seluler atau komputer.
Anak-anak muda ini, biasanya tidak berpengalaman dalam mengelola perusahaan, tidak mengerti perpajakan, dan juga tidak mempunyai akses ke perbankan.
“Oleh karena itu, dibutuhkan bimbingan dari perusahaan telekomunikasi agar mereka bisa berkembang baik dan digunakan oleh masyarakat luas,” ujar Nasser.
Saat ini Ooredoo melalui anak perusahaannya Indosat sedang melakukan inkubasi terhadap 11 usaha rintisan di Indonesia melalui program Idea Box. Ke-11 start up ini adalah Dealoka, Shoop, Ngomik!, Unyu, Wobe, Copslice, Wifimu, Antar.id, Loyalbox, Pawoon, dan Gogonesia.
Menurut Nasser, keuntungan yang didapatkan oleh Indosat, bukanlah keuntungan seketika. Namun, jika usaha rintisan itu berhasil, Indosat akan mendapatkan saham. “Kemudian kami juga mendapatkan loyalitas dari mereka. Jika usah rintisan ini menemukan sesuatu, dia akan datang ke kami lebih dahulu,” ujar Nasser.
Pada masa depan, jelas Nasser, yang perlu dilakukan perusahaan telekomunikasi adalah terus meningkatkan layanan pita lebar, konektivitas, dan kecepatan data. Biar bagaimana pun aplikasi yang diciptakan oleh para pengusaha rintisan akan meningkatkan trafik internet. Jadi, jika layanan datanya tidak bagus, perusahaan telekomunikasi akan kalah dalam persaingan.
Di Indonesia, pengguna telepon pintar saat ini sudah mencapai 20-25 persen populasi. Namun, diperkirakan pada 10 tahun mendatang, pengguna telepon pintar akan mencapai 75 persen populasi.
Sementara itu, Group Head Corporate Communication PT Indosat (Tbk) Deva Rachman mengatakan, saat ini layanan data baru berkontribusi 2-5 persen dari pendapatan perusahaan.
“Tapi, diperkirakan pada tahun 2020, layanan data bisa berkontribusi hingga 25 persen,” ujar Deva.
———————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Oktober 2015, di halaman 19 dengan judul “Ooredoo Terus Garap Usaha Rintisan”.