Kreativitas Minim Perhatian

- Editor

Selasa, 6 Oktober 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengembangan ekonomi kreatif berbasis ilmu teknik minim perhatian, terutama dibandingkan dengan yang berbasis seni. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia siap menggandeng Badan Ekonomi Kreatif untuk mendorong kian banyak usaha disokong oleh ilmu teknik.

“Prioritas dalam rencana kerja sama ialah bisnis start up berbasis teknologi informasi karena perkembangannya sangat cepat,” kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Laksana Tri Handoko, Senin (5/10), di sela- sela Science and Technology Festival 2015 di Bandung.

Produk ekonomi kreatif berbasis teknik, ujar Handoko, lebih menjamin kepastian hasil dibanding berbasis seni. Produk teknologi berupaya mencari solusi atas permasalahan atau kebutuhan masyarakat. Inovasi teknologi jadi alat pemecahan masalah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, produsen produk kesenian, seperti film, animasi, dan lagu, belum tentu mampu mengamankan pasar. Sebab, laku tidaknya produk bergantung pada selera konsumen.

Terkait bisnis pemula yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), peneliti pada Universitas Gadjah Mada dan National University of Singapore, Dedy Permadi, menuturkan, Indonesia sangat potensial karena perkembangan TIK sangat pesat. Jumlah penduduk sekitar 255 juta jiwa, tetapi penggunaan ponsel mencapai 308 juta unit. Penduduk Indonesia juga tercatat sebagai pengguna Facebook terbanyak kedua dan pengguna Twitter terbanyak keempat di dunia.

Handoko mengatakan, LIPI terus mengembangkan riset dan meningkatkan layanan teknologi guna mendorong tumbuhnya jumlah pelaku bisnis pemula berbasis teknik. LIPI mengembangkan radar mini berbasis radio untuk nelayan berkapal kecil. LIPI masih mengembangkan agar radar memiliki sonar untuk memantau ikan.

Dengan inovasi para penelitinya dalam teknologi pengalengan, LIPI juga sudah membantu pengusaha makanan mengembangkan produk makanan tradisional dalam kaleng sehingga tahan lama dan bisa didistribusikan ke tempat-tempat jauh. Produk yang dikalengkan antara lain gudeg, krecek, mangut lele. (JOG)
————————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 6 Oktober 2015, di halaman 14 dengan judul “Kreativitas Minim Perhatian”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB