Teknologi Pangan; Pemanfaatan Sesuai Sumber Daya Lokal

- Editor

Sabtu, 19 September 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengalengan makanan tradisional jadi salah satu teknologi yang dikembangkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pemanfaatan teknologi itu disesuaikan dengan sumber daya lokal daerah. Itu diharapkan bisa mendukung industri usaha kecil dan menengah di Indonesia.

“Selama ini, industri pengalengan yang berkembang pesat hanya ikan. Dalam melaksanakan riset, kami ingin menunjukkan makanan tradisional juga bisa masuk industri pengalengan,” kata Deputi Bidang Jasa Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Subiyanto di Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/9), pada jumpa pers Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (Kipnas) XI dan Indonesia Science Expo (ISE) 2015.

Bambang mencontohkan, gudeg, makanan tradisional Jawa. Dalam pameran sains nanti, akan dijelaskan cara dan teknologi yang digunakan dalam proses pengalengan. Teknologi yang dipakai disesuaikan dengan skala usaha kecil menengah (UKM). “Prosesnya, bagaimana kita membuat rasa nangka muda tak hilang meski di dalam kaleng pada jangka waktu tertentu, telurnya juga tak berubah warna,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain pengalengan makanan tradisional, pemanfaatan teknologi nano bagi industri kosmetik, dan banyak teknologi lain lainnya akan dipamerkan dalam Kipnas XI dan ISE 2015 di Auditorium LIPI, Jakarta Selatan, pada 8-9 Oktober 2015. “LIPI ingin membangkitkan kembali kesadaran industri Indonesia agar berdaya saing tinggi dengan negara asing,” ujarnya.

Menurut Bambang, Kipnas XI dan ISE 2015 menjadi wadah para ilmuwan, masyarakat, dan pemerintah untuk berdiskusi tentang masalah bangsa dari berbagai segi, baik ekonomi maupun teknologi. Kongres yang dihadiri para ilmuwan Indonesia itu bertujuan membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan.

“Banyak teknologi LIPI yang bisa membantu pemerintah di berbagai aspek. Ini saatnya membangun bangsa dengan basis teknologi,” kata Ketua Tim Ilmiah Kipnas XI Lukman Hakim.

Perkuat kebijakan
Lukman memaparkan, kongres itu merupakan agenda empat tahunan LIPI sejak tahun 1958. Kali ini, Kipnas fokus pada empat bidang kerja atau komisi, yakni ilmu pengetahuan alam dan maritim, ilmu pengetahuan teknik, ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan, serta bidang kesehatan dan obat.

“Kipnas akan menghasilkan rekomendasi untuk pemerintah dari komisi-komisi itu. Hal ini untuk memperkuat kebijakan pemerintah,” ujarnya. Rekomendasi itu akan memuat naskah pemikiran terkait kemajuan ilmu pengetahuan nasional, kebijakan, dan konsep ilmu pengetahuan Indonesia untuk disampaikan kepada pemerintah.

Kipnas XI dan ISE 2015, menurut rencana, dibuka Presiden Jokowi dan diikuti sejumlah kementerian terkait, perusahaan swasta, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat.

Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain, beberapa waktu lalu, menyatakan, sinergi akademisi dan industri dalam pemanfaatan riset harus didukung pemerintah sebagai penentu kebijakan. Namun, sejauh ini komitmen pemerintah dinilai belum berpihak pada kemajuan riset (Kompas, Selasa, 25 Agustus 2015). (B09)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 September 2015, di halaman 13 dengan judul “Pemanfaatan Sesuai Sumber Daya Lokal”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB