Indonesia-India Berbagi Pengalaman Pendidikan

- Editor

Selasa, 8 September 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Akses dan kualitas pendidikan merupakan dua persoalan genting yang dihadapi berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia dan India. Untuk itu, Pemerintah Indonesia dan India akan menindaklanjuti pembahasan nota kesepahaman tentang pendidikan dan kebudayaan yang sudah dimulai pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2011.

“Nota kesepahaman itu belum didalami lagi oleh para pemangku kepentingan pendidikan kedua negara. Isinya kurang lebih tentang pendekatan kerja sama pendidikan di berbagai aspek. Karena sudah ada payungnya, kita coba sekarang menggerakkan. Pemerintah India ingin berbagi pengalaman lebih banyak dengan Indonesia,” kata Duta Besar RI untuk India Rizali Wilmar Indrakesuma. Dia mengatakan itu dalam pertemuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dengan masyarakat Indonesia di India, Minggu (6/9) malam, di Kedutaan Besar RI untuk India, New Delhi, demikian dilaporkan wartawan Kompas, Luki Aulia.

Sebagai langkah awal, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan melakukan kunjungan kerja ke New Delhi dan Ahmedabad, 5-10 September, untuk menemui Pemerintah India dan masyarakat pegiat pendidikan. Anies diagendakan bertemu dengan antara lain Menteri Kebudayaan India Mahesh Sharma, Menteri Pembangunan Sumber Daya Manusia India Smriti Irani, serta pegiat pendidikan Sugata Mitra dan Kiran Bir Serthi. Selain itu, Anies juga berkunjung ke Pusat Satelit Pendidikan dan situs-situs kebudayaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Strategi
Pada kesempatan itu, Anies menyatakan, tantangan pendidikan yang dihadapi Indonesia cukup banyak. Untuk mengurai persoalan pendidikan, pemerintah menerapkan tiga strategi kebijakan. Strategi pertama ialah memberdayakan para pelaku pendidikan, yakni murid, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan orangtua.

Strategi kedua ialah meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Anies memaparkan terdapat 5,2 juta anak yang setiap tahun masuk ke kelas 1 SD dan hanya 2,4 juta yang akhirnya bisa lulus SMA. Artinya, ada 2,6 juta anak yang putus sekolah. Selain itu, hanya 1,1 juta anak yang kemudian bisa lulus kuliah.

Strategi ketiga yang penting menurut Anies ialah keterlibatan masyarakat dalam menyelesaikan persoalan pendidikan. Pemerintah seharusnya mengubah perannya dari yang sebelumnya menggunakan pendekatan program menjadi pendekatan gerakan. Pasalnya, pendidikan adalah gerakan dan bukan program pemerintah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya membuat platform yang memungkinkan semua orang untuk bisa berpartisipasi.

“Keterlibatan publik ini penting karena tidak mungkin pemerintah sanggup mengawasi 218.000 sekolah di seluruh Indonesia. Keterlibatan masyarakat ini harus diciptakan dan dirancang,” kata Anies. (LUK)
————————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 8 September 2015, di halaman 12 dengan judul “Indonesia-India Berbagi Pengalaman Pendidikan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB