90.144 Siswa SD Ikut Olimpiade

- Editor

Senin, 24 Februari 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prestasi Kelas Bukan Ukuran Jadi Peserta

Sekitar 90.144 siswa sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dari 34 provinsi di Indonesia ambil bagian dalam babak penyisihan Olimpiade Sains Kuark 2014, Sabtu (22/2). Olimpiade ini sebagai upaya menanamkan kecintaan pada sains sejak dini.
Para peserta mengikuti lomba secara serentak di 312 kabupaten/ kota. Adapun upacara pembukaan Olimpiade Sains Kuark (OSK) 2014 dipusatkan di Universitas Ma Chung di Malang, Jawa Timur. Hadir pada kesempatan itu Wali Kota Malang Mochamad Anton, fisikawan Yohanes Surya, dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wardiman Djojonegoro.

Pada olimpiade itu, peserta OSK menjalani ujian tertulis yang dirancang bukan hanya untuk mengutamakan penalaran, melainkan juga mendorong siswa menerapkan konsep-konsep sains dalam kehidupan sehari-hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seusai ujian tertulis, anak-anak menggelar Karnaval Sains dengan tema lima elemen alam, yakni air, tanah, kayu, logam, dan api. Selain itu, ada pula eksperimen sains, misalnya percobaan membuat gunung merapi yang meletus.

Peserta olimpiade kuark ke-8 itu tidak harus siswa bernilai terbaik di kelasnya. ”Siswa yang nilai rapornya rendah, bahkan siswa dari daerah terpencil dan dari keluarga miskin, tetap bisa ikut OSK,” kata Poerwanto P, Ketua Komite Pendukung Olimpiade Sains Kuark 2014.

Rosalyna Wijaya dari PT Kuark Internasional sebagai penyelenggara OSK menyampaikan adanya dukungan dari sejumlah perusahaan membuka kesempatan bagi anak-anak marjinal untuk mengikuti OSK. Ribuan anak-anak pemulung, anak-anak jalanan, dan anak-anak miskin lainnya dari sejumlah daerah di Indonesia berkesempatan mengikuti kompetisi OSK untuk menampilkan potensinya di bidang sains.

Selain menyelenggarakan olimpiade, institusi ini juga menerbitkan buku-buku sains berbagai level, sesuai dengan kemampuan dan daya nalar anak.

Michael Purnama, siswa SD Santa Clara Surabaya, mengatakan, dia mengikuti OSK karena suka sains. ”Dengan sains, aku ingin membangun Indonesia sehingga bisa mengatasi bencana,” ujarnya. (ELN)

Sumber: Kompas, 24 Februari 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB