100 Tahun Teknik Sipil ITB; Karya Monumental Tetap Ditunggu

- Editor

Sabtu, 6 September 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menyambut satu abad kiprah Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung, Ikatan Alumni Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung meluncurkan buku berjudul A Journey of Excellence 100 Tahun Teknik Sipil ITB pada Jumat (5/9) malam, di Jakarta. Buku itu tidak hanya sebagai catatan sumbangsih Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung dalam pembangunan Indonesia, tetapi diharapkan pula menginspirasi kehadiran karya monumental bidang infrastruktur pada masa depan.

Ketua Umum Ikatan Alumni Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) Bambang Susantono mengungkapkan, penyusunan buku ini didasari tantangan infrastruktur masa depan yang mengharuskan hadirnya perpaduan teknologi tinggi dan kearifan lokal. ”Pada masa mendatang, kebutuhan infrastruktur semakin besar. Kami ingin ahli teknik sipil Indonesia membuktikan diri mampu bersaing, seperti yang telah ditunjukkan oleh insinyur masa lalu,” kata Bambang, yang juga Wakil Menteri Perhubungan itu.

Dalam buku setebal 459 halaman itu, terdapat tiga bagian utama. Bagian-bagian itu ialah sejarah ITB dan perkembangan Teknik Sipil ITB, karya alumni, serta profil tokoh dari lulusan Teknik Sipil ITB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tokoh-tokoh berpengaruh dari Teknik Sipil ITB, antara lain, adalah Soekarno, Sedyatmo, dan Soetami. Karya monumental yang telah disumbangkan ialah Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Jembatan Semanggi (Jakarta), dan Jembatan Barelang (Kepulauan Riau).

ftsl itbMenurut ketua panitia penyusunan buku, R Arman Widhymarmanto, kesulitan dalam penyusunan buku tersebut disebabkan oleh keterbatasan catatan akurat mengenai data yang terkait. Misalnya, fakta mengenai tokoh-tokoh yang berpengaruh. Penyusunan buku ini memerlukan waktu sekitar satu tahun, yang melibatkan sebuah tim penyusun yang terdiri atas sebelas orang.

”Gagasan utama buku ini adalah mendokumentasikan perjalanan Teknik Sipil ITB dan mencatat jasa para guru besar dan dosen,” ujar Arman.

Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino, yang merupakan sponsor utama penyusunan buku tersebut, mengatakan, buku itu dapat digunakan sebagai refleksi atas apa yang telah terjadi di dunia ketekniksipilan Indonesia, serta memberikan bukti-bukti nyata peran alumni ITB dalam pembangunan di Indonesia.

Buku tersebut, lanjut dia, diharapkan mampu mengembalikan kejayaan profesi teknik sipil. ”Insinyur pernah dipandang sebagai salah satu kelas sosial tinggi. Kami ingin mengembalikan masa kejayaan itu sebab profesi ini layak dihargai atas keahlian dan profesionalitasnya,” tutur Lino.

Bambang menjelaskan, buku itu juga bukti bahwa lulusan Teknik Sipil ITB mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa dengan berbagai cara. (A07)

Sumber: Kompas, 6 September 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
Berita ini 34 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Berita Terbaru

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB