Hasil final penilaian juri ajang WorldSkills Abu Dhabi 2017 memastikan tim Indonesia meraih dua medali perak untuk bidang lomba Restaurant Service dan Prototype Modelling. Prestasi tersebut diraih lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Malang, Andre Gilitasha, di bidang lomba Restaurant Service dan lulusan SMKN 1 Purworejo, Rizki Dwi Afrianto, di bidang lomba Prototype Modelling.
Sebelumnya, panitia WorldSkills International dalam daftar perolehan medali seluruh negara peserta WorldSkills melaporkan bahwa Indonesia meraih satu medali perak dan satu medali perunggu. Namun, setelah tim Indonesia mengecek ulang hasil perolehan nilai, ternyata Indonesia mendapatkan dua medali perak.
“Kami langsung mengajukan komplain karena sertifikat yang kami terima dua-duanya silver (perak). Kami baru mengecek pagi (Jumat 20 Oktober 2017) setelah pengumuman karena mereka membagikan nilai sore (Kamis, 19 Oktober 2017) sebelum penutupan,” tutur Kepala Subdirektorat Peserta Didik Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nur Widyani, akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain merebut dua medali perak, tim WorldSkills Indonesia juga mendapatkan 12 Medallions for Excellence. Medallion for Excellence diberikan kepada kompetitor dengan nilai skor terbanyak pada urutan keempat, kelima, dan keenam. “Dengan meraih Medallion for Excellence, maka hasil karya anak-anak lulusan SMK kita telah mendapatkan sertifikat standar internasional,” ujar Ketua Tim Bidang Humas WorldSkills Indonesia Haryono.
Mampu bersaing
Berdasarkan total poin yang dinilai, Indonesia bertengger di peringkat ke-12 dari total 57 negara peserta WorldSkills. Prestasi ini patut dibanggakan karena Indonesia mampu unggul di atas negara-negara besar di Asia, Eropa, dan Amerika.
Tahun ini, Indonesia mengikuti 29 dari 51 bidang lomba yang dipertandingkan di WorldSkills Abu Dhabi 2017. Beberapa bidang lomba yang diikuti adalah Restaurant Service, Prototype Modelling, Mechatronics, Joinery, Cabinet Making, Bricklaying, Floristry, dan Hairdressing. Pada 2015, Indonesia mengikuti 30 bidang lomba di WorldSkills Brasil.
“Di kompetisi (WorldSkills) ini, kita bisa membuktikan bahwa lulusan-lulusan SMK kita bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain dan bahkan unggul di aneka macam bidang keterampilan,” kata Direktur Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika Malang Sumarno.
Di ajang WorldSkills Competition yang digelar dua tahun sekali ini, anak-anak lulusan SMK terbaik di Indonesia berkesempatan bertemu dengan kompetitor dari seluruh dunia yang rata-rata berumur di bawah 22 tahun. Mereka juga berkesempatan mencoba peralatan-peralatan terbaru yang terkadang tidak tersedia di Indonesia. (ABK)
Sumber: Kompas, 24 Oktober 2017