Klaim perairan Teluk Balikpapan telah jernih setelah kebocoran minyak mentah agar tak mengendorkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Bahan berbahaya dan beracun atau B3 yang terdapat pada minyak mentah berisiko mengontaminasi biota laut secara langsung dari air atau sedimen, maupun secara tak langsung lewat proses makan memakan (biomagnifikasi).
Dalam jangka panjang, pihak terkait seperti Pertamina dan pemerintah harus rutin mengecek kondisi perairan beserta biota di dalamnya. “Biota laut yang terkontaminasi B3 itu bisa mengalami berbagai masalah seperti gangguan fisiologi dan gangguan reproduksi, sehingga mengakibatkan biota jadi lemah dan berujung pada kematian,” kata Etty Riani, toksikolog pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Institut Pertanian Bogor, Rabu (11/4/2018), di Jakarta.
Dampak paparan kontaminan pada tubuh biota lain seperti gangguan reproduksi (berdampak kemandulan atau keturunan cacat). Itu menurunkan produktivitas perairan yang berujung pada penurunan hasil tangkap. Antisipasi sosial dan ekonomi agar disiapkan secara baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/ICHWAN SUSANTO–Angkut Sampah Tercemar Minyak, Nurari warga RT V Kampung Baru di Margasari, Balikpapan, Kaltim, Minggu (8/4/2018), menyiapkan perahu yang berisi sampah-sampah di perairan setempat yang tercemar minyak. Cemaran tersebut berasal dari kebocoran minyak
Di lain pihak, biota laut yang terkontaminasi bahan berbahaya dan beracun atau B3 bisa membahayakan manusia yang mengonsumsinya. Konsentrasi B3 melebihi ambang batas dapat mengganggu kesehatan.
Senyawa B3 seperti polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) bersifat karsinogenik (mencetuskan kanker), teratogenik (mengakibatkan cacat bawaan pada embrio), mutagenic (mengakibatkan mutasi DNA), genotoksik (mengakibatkan kerusakan DNA), mampu merusak bahkan mematikan sel (sitotoksik) pada organ vital, serta imunosupresif (menekan sistem kekebalan tubuh).
Dengan risiko ini, ia merekomendasikan Pertamina dan pemerintah rutin mengambil sampel dan mengujinya. Itu sebagai langkah hati-hati demi melindungi kesehatan warga yang mengonsumsi hasil perairan setempat.
–Mengecek Kualitas Udara Pescapencemaran Minyak–Petugas dari Pertamina mengecek kualitas udara di permukiman penduduk Kelurahan Margasari, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (8/4/2018). Kegiatan ini dilakukan pascakebocoran minyak mentah di pipa Pertamina pada Sabtu lalu. Beberapa parameter yang diukur seperti oksigen, hidrogen sulfida (H2S), dan gas mudah terbakar terdeteksi dalam kondisi bagus.
Ketua Bidang Adaptasi Perubahan Iklim dan Bencana Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia Sakdullah menyarankan agar pemeritah fokus ke program dan agenda rehabilitasi ekosistem Teluk Balikpapan. “Dalam jangka pendek, otoritas terkait perlu melakukan segala upaya dan tindakan untuk memastikan sisa tumpahan minyak telah terangkat dari kawasan Teluk Balikpapan” kata dia.
Dalam jangka panjang, perlu upaya rehabilitasi dan restorasi ekosistem Teluk Balikpapan dengan memertimbangkan -kaidah ilmiah. Sebab, Teluk Balikpapan memiliki fungsi ekologis penting sebagai area pembesaran, makan, dan pemijahan berbagai spesies ikan dan biota laut lain. Insiden tumpahan minyak ini dikhawatirkan berdampak buruk terhadap produktivitas perikanan.–ICHWAN SUSANTO
Sumber: Kompas, 12 April 2018