FAKULTAS Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya telah menyiapkan vaksin rabies, flu burung, dan bruceloosis (penyakit sapi) yang kini masih berbentuk seed vaccine atau bakal vaksin.
”Untuk rabies dan bruceloosis, kami sudah bekerja sama dengan PT Sanbe Farma, sehingga tahun depan sudah ada produksi vaksin itu, namun flu burung masih belum ada kerja sama itu (produksi),” kata Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair Dr Anwar Ma’ruf DVM MKes di Surabaya, baru-baru ini.
Ia mengemukakan hal itu pada sela-sela seminar internasional bertajuk ”Strategy to Manage Bio-Eco-Health System for Stabilizing Animal Health and Productivity to Support Public Health” di Surabaya pada 19-21 Juni dengan pemateri dari Australia, Malaysia, dan Indonesia.
”Untuk flu burung, Unair sudah menyiapkan dua bentuk bakal vaksin yakni untuk manusia dan untuk hewan. Bakal vaksin flu burung untuk manusia sudah dikerjasamakan dengan PT Bio Farma, sedangkan bakal vaksin flu burung untuk hewan sudah ada, tapi belum dikerjasamakan dengan industri,” katanya.
Didampingi Wakil Dekan II FKH Unair Suwarno, ia menjelaskan bakal vaksin untuk rabies, flu burung, dan bruceloosis itu merupakan langkah antisipasi Unair untuk perubahan iklim yang sangat ekstrem dan memungkinkan bakteri/virus hewan juga menular secara ekstrem. “Karena itu, para peneliti dari berbagai keahlian membahas strategi manajemen masalah lingkungan dan kesehatan terkait perubahan iklim yang ekstrem itu, namun kami dari Unair sudah memiliki jawaban dalam bentuk bakal vaksin itu,” katanya. (ant-24)
Sumber: Suara Merdeka, 25 Juni 2012