Terungkap, Rahasia Tiga Abad Teknik Melukis Rembrandt

- Editor

Selasa, 15 Januari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelukis zaman keemasan seni rupa Belanda, Rembrandt van Rijn (1606-1669), terkenal di dunia karena teknik impasto atau cat tebal. Teknik melukis itu melibatkan penggunaan cat putih timbel dengan sifat kimia yang luar biasa yang berefek tiga dimensi, yang menghebohkan pada masanya. Bagaimana Rembrandt membuat campuran cat itu menjadi rahasia selama tiga abad sebelum tim ilmuwan Belanda dan Perancis mengungkapnya.

–Lukisan potret diri Rembrandt dengan jelas menunjukkan ”pencahayaan Rembrandt” yang khas, yaitu cahaya dari arah atas dan agak menyamping. Efek bayangan dari ”pencahayaan Rembrandt” pun sangat khas. Rahasia efek tiga dimensi ini sudah terungkap karena bahan kimia plumbonakrit.

Penelitian berjudul ”Impasto Rembrandt Diuraikan Melalui Identifikasi Plumbonakrit Tidak Biasa dengan Difraksi Sinar X Synchrotron Multi-modal” itu dimuat dalam jurnal Angewandte Chemie yang juga dipublikasikan sciencedaily.com 14 Januari 2019. Penelitian dilakukan tim Departemen Ilmu dan Teknik Material Universitas Teknologi Delft dan Rijksmuseum, Belanda, serta Universitas PSL Paris dan The European Synchrotron Radiation Facility (ESRF), Grenoble, Perancis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam abstrak penelitian disebutkan, teknik yang dikembangkan Rembrandt ini diperoleh dengan menggabungkan pigmen putih timbel, yaitu campuran kerusit (PbCO3) dan hidrokerusit (Pb3 (CO3) 2 (OH) 2), dengan media pengikat organik. Akan tetapi, formulasi yang tepat yang digunakan Rembrandt tetap menjadi misteri selama 300 tahun.

–”Prodigal Son”Rembrandt van Rijn

Namun, dengan kombinasi yang kuat dari difraksi sinar-X beresolusi sudut-tinggi dan lateral-tinggi, peneliti menyelidiki beberapa sampel cat mikroskopis dari mahakarya Rembrandt, di antaranya ”Potret Marten Soolmans” koleksi Rijksmuseum, Belanda; ”Batsyeba” koleksi Museum Louvre, Perancis; dan ”Susanna” koleksi Mauritshuis, Belanda.

Lukisan karya Rembrandt berjudul De anatomische les van Dr Nicolaes Tulp di Museum Mauritshuis. Lukisan itu merupakan salah satu karya awal Rembrandt.–Kompas/Indira Permanasari (INE)–05-06-2016

KOMPAS–Lukisan karya Rembrandt berjudul ”De anatomische les van Dr Nicolaes Tulp” di Museum Mauritshuis, 5 Juni 2016. Lukisan itu merupakan salah satu karya awal Rembrandt.

Hasilnya, senyawa timbel yang langka, plumbonakrit, dengan rumus kimia Pb5 (CO3) 3O (OH) 2 terdeteksi di daerah impasto. Temuan ini merupakan sidik jari dari resep Rembrandt dan bukti penggunaan media pengikat basa yang memberi cahaya baru pada teknik melukis Rembrandt.

Impasto adalah cat tebal yang diletakkan di atas kanvas dalam jumlah yang membuatnya menonjol dari permukaan. Relief impasto meningkatkan daya pandang cat dengan meningkatkan sifat tekstur pantulan cahaya. Para ilmuwan tahu bahwa Rembrandt mencapai efek impasto dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia secara tradisional di pasar warna Belanda abad ke-17, yaitu pigmen putih timbel dan media organik, terutama minyak biji rami. Namun, resep pastinya tidak diketahui hingga ditemukan rahasianya.

–”Penjaga Malam”Rembrandt van Rijn

Plumbonakrit ini sebelumnya pernah terdeteksi dalam beberapa sampel lukisan abad ke-20 dan dalam pigmen timbel merah terdegradasi dalam lukisan Van Gogh. ”Kami sama sekali tidak menduga menemukan (plumbonakrit) ini karena sangat tidak biasa dalam lukisan Old Masters. Terlebih lagi, penelitian kami menunjukkan bahwa kehadirannya bukan tidak disengaja atau karena kontaminasi, melainkan (plumbonakrit) itu adalah hasil buatan,” kata Victor Gonzalez, ilmuwan di Rijksmuseum dan Universitas Teknologi Delft.

Analisis data menunjukkan, Rembrandt memodifikasi bahan lukisannya dengan sengaja. ”Kehadiran plumbonakrit adalah indikasi media alkali atau basa. Berdasarkan teks sejarah, kami percaya Rembrandt menambahkan timbel oksida, yaitu litharge, ke minyak dalam tujuan ini mengubah campuran menjadi cat seperti pasta,” kata Marine Cotte, ilmuwan di ESRF.

rumah kelahiran Rembrandt.
KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ (MHF)
03-12-2018

KOMPAS–Rumah kelahiran Rembrandt, 3 Desember 2018.

Terobosan ini menghasilkan jalan bagi pelestarian jangka panjang dan konservasi karya Rembrandt. Namun, jumlah sampel yang diteliti tidak cukup luas untuk menilai apakah timbel putih secara sistematis mengandung plumbonakrit.

”Kami bekerja dengan hipotesis bahwa Rembrandt mungkin menggunakan resep lain, dan itulah alasan mengapa kami akan mempelajari sampel dari lukisan lain oleh Rembrandt dan master Belanda ke-17 lainnya, termasuk Vermeer, Hals, dan pelukis yang termasuk dalam lingkaran Rembrandt,” ujar Annelies van Loon, ilmuwan di Rijksmuseum.–Oleh SUBUR TJAHJONO

Sumber: Kompas, 15 Januari 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB