Terapkan Sistem Pengurangan Sampah dalam Asian Games

- Editor

Senin, 28 Mei 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang akan menjalankan program less waste event atau pengelolaan sampah dengan sistem mengurangi sampah. Namun, konsep yang ada baru sebatas penanganan sampah. Untuk itu, koordinasi antarsektor terkait perlu lebih intensif.

”Kita menyepakati program less waste jadi misi Asian Games. Kita harus tunjukkan,” kata Direktur Pengelolaan Sampah Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar, dalam rapat pengelolaan sampah saat Asian Games, Jumat (25/5/2018), di Jakarta.

Pertemuan itu dihadiri Direktur Arena dan Lingkungan Hidup Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) Teuku Arlan Perkasa Lukman. Acara itu juga dihadiri wakil dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Palembang, dan sejumlah pihak ketiga yang bekerja sama untuk pengelolaan sampah saat Asian Games 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Novrizal menekankan, kunci keberhasilan program ini ada pada peserta dan penonton. Masyarakat yang terlibat dalam Asian Games 2018 harus sadar untuk mengurangi sampah yang mereka hasilkan. Pengelolaan sampah saat acara berlangsung tak hanya menyediakan tempat sampah yang cukup, tetapi juga meminimalkan sampah.

“Masalah sampah tidak sesederhana menyelesaikan masalah kebersihan saja, tetapi juga menyangkut citra bangsa Indonesia secara global. Kita harus tunjukkan bahwa peradaban bangsa Indonesia sudah lebih baik salah satunya lewat manajemen sampah,” katanya.

KOMPAS/DEONISIA ARLINTA–Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar (kiri) bersama Direktor Venues and Evironment Indonesia Asian Games Organizing Comittee (Inasgoc) Teuku Arlan Perkasa Lukman, Jumat (25/5/2018) di Jakarta, memastikan Asian Games 2018 akan berjalan dengen prinsip less waste event atau acara dengan minimal sampah.

Menurut Teuku, Inasgoc sebagai komite penyelenggara acara mengaku tidak mampu berdiri sendiri untuk menjalankan manajemen lingkungan saat Asian Games. Pihaknya perlu berkoordinasi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dinas setempat, pemilik lokasi acara, dan konsultan-konsultan ahli.

“Sekarang harus dipaparkan secara detail apa saja kekurangan yang harus diselesaikan terkait permasalahan sampah ini. Mulai dari cara mengumpulkan sampah, pengambilan sampah, hingga konsep promosi terkait mengurangi sampah. Semua pemangku kepentingan harus berkoordinasi,” katanya.

Menurutnya, konsep yang jelas dan kuat untuk pengelolaan sampah harus selesai setidaknya sebelum 1 Juli 2018. Alasannya, mulai awal Juli pihaknya sudah harus menempatkan perlengkapan dan interior di seluruh lokasi pertandingan. Hal ini bukan perkara mudah, karena dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 ada sekitar 73 lokasi yang dipakai, yaitu 50 lokasi pertandingan dan lebih dari 20 lokasi latihan atlet.

Syaiful Rochman, Less Waste Event Expert memaparkan, setelah uji coba Asian Games dilakukan, ada beberapa catatan yang harus dikerjakan terkait isu sampah ini. Banyak pihak masih berpikir sebatas penanganan sampah ketika acara berlangsung. Padahal, konsep mengurangi sampah harus dilakukan jauh hari sebelum acara. Hitungan timbulan sampah juga harus dibuat lebih dahulu.

“Promosi acara juga perlu disisipkan pesan untuk mengurangi sampah, misalnya larangan penggunaan botol plastik. Selain itu, pihak sponsor yang menyewa booth (stan) untuk berjualan juga perlu diedukasi untuk memilah sampah dan mengurangi dampak sampah yang dihasilkan,” ungkapnya.–DEONISIA ARLINTA

Sumber: Kompas, 28 Mei 2018

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB