Suhu Indonesia Terus Naik

- Editor

Senin, 23 Januari 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Selaras dengan rekor tahun 2016 sebagai tahun terpanas global sepanjang sejarah, suhu rata-rata di Indonesia konsisten meningkat. Dengan tidak adanya El Nino seperti pada 2015, pecahnya rekor tahun terpanas di 2016 menunjukkan efek gas rumah kaca sebagai pemeran utama kenaikan suhu.

Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu rata-rata Indonesia pada 2016 lebih tinggi 1,2 derajat celsius dibandingkan normalnya, berdasar rata-rata suhu 1981-2010. Itu melampaui rata-rata anomali suhu 2015 sebesar 1 derajat celsius dibandingkan normalnya.

Di sisi lain, Indonesia tahun 2016 tak seperti 2015 yang dilanda kekeringan karena El Nino, fenomena menghangatnya suhu muka laut Samudra Pasifik area khatulistiwa, yang memicu curah hujan minim. “Berarti, efek gas rumah kaca (GRK) paling berpengaruh membuat rekor suhu terpanas selalu pecah dari tahun ke tahun,” kata Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan, Jumat (20/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dodo mencontohkan, kadar karbon dioksida di atmosfer Jakarta, Jumat kemarin, menembus angka 450 bagian per sejuta (ppm), yang berarti ada 450 molekul karbon dioksida per 1 juta molekul atmosfer. Dalam konteks perubahan iklim, jika volume gas rumah kaca secara global mencapai 450 ppm, suhu bumi bertambah 2 derajat celsius.

Emisi gas karbon di wilayah barat Indonesia melalui pengukuran di Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang, Sumatera Barat, pun menunjukkan tren peningkatan dan belum ada tanda-tanda stabil di angka tertentu. Dodo menuturkan, kadar CO2 pada 2004 terpantau masih pada kisaran angka 370-an ppm, kemudian pada 2016 di kisaran 390 ppm.

Dari data anomali suhu pada 2016, provinsi dengan kenaikan suhu tertinggi, yaitu Yogyakarta, mencapai 2,5 derajat celsius dibandingkan normalnya, disusul Bali (2 derajat celsius).

Karena itu, kata Dodo, salah satu strategi memitigasi kenaikan suhu adalah menekan emisi GRK lewat penyesuaian pada aktivitas sehari-hari. Gas rumah kaca berdampak lebih besar dibandingkan fenomena alam semacam El Nino, tetapi sekaligus yang paling bisa diintervensi manusia.

Indonesia berjanji menurunkan emisi GRK hingga 29 persen dibandingkan kondisi tanpa intervensi pada 2030. Dengan kerja sama luar negeri, pemerintah siap menurunkan 41 persen.

Menanggapi itu, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian LHK Nur Masripatin mengatakan, pemerintah menggalakkan mitigasi pengurangan emisi, terutama di sektor energi dan penggunaan lahan. (JOG)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 Januari 2017, di halaman 14 dengan judul “Suhu Indonesia Terus Naik”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB