Soal Budi Gunawan, Titik Balik Dukungan Jokowi?

- Editor

Kamis, 15 Januari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ini  Budi. Budi Tersangka Korupsi. Tapi Jadi Kapolri. Rakyat Gigit Jari. Change.org/TarikBudi


Teks  di atas tercantum dalam sebuah meme atau gambar sindiran ”Ini Budi” yang mulai beredar di berbagai kanal media sosial pada Rabu (14/1). Selain berisi sindiran, sarkasme politik ini juga mengampanyekan tautan yang menuju ke petisi daring di Change.org berjudul ”Jokowi, jangan menutup mata, batalkan pencalonan tersangka korupsi sebagai Kapolri”.

Petisi yang tertuju untuk Presiden Joko Widodo tersebut dibuat Emerson Yuntho, aktivis anti korupsi Indonesia Corruption Watch. ”Petisi ini dimulai Jumat, 9 Januari 2014, sekitar pukul 19.00 atau dua-tiga jam sebelum beredarnya surat penunjukan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri,” kata Emerson.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

850324480_4134Hingga Rabu (14/1) pukul 19.40, yang menandatangani petisi mencapai 20.970 orang. ”Kami mengingatkan Presiden Jokowi jangan ’menutup mata’ dalam memilih calon Kapolri,” kata Emerson.

Kampanye di berbagai kanal digital itu juga disertai imbauan untuk menggunakan avatar atau gambar profil diri dengan pita bertuliskan Kapolri yang menutupi mata masing-masing. Namun, kampanye tutup mata ini hingga Rabu masih terbatas penyebarannya.

Di balik bayang-bayang
”Jokowi tidak bisa terus-terusan berada di balik bayang- bayang Megawati (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri). Ini saatnya pembuktian kalau beliau bukan boneka,” kata Dimas Ardhwi Winata dari Cirebon saat memberikan komentar dalam petisi daring. ”Revolusi mental baiknya dimulai dari memilih Kapolri yang mentalnya baik,” kata Abdi Akbar, penanda tangan petisi dari Kota Palopo.

Analisis percakapan di Twitter, dengan memakai peranti Keyhole.co pada Rabu pukul 19.50, secara real time tertangkap sampel 19.897 percakapan yang berasal dari 135 pengguna unik, dengan jangkauan mencapai 11,3 juta akun.

Pada saat bersamaan, intensitas percakapan terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad juga meningkat drastis. Hal itu dipicu pemberitaan terkait beredarnya foto Abraham Samad bersama Puteri Indonesia yang diduga hasil olahan digital.

Dengan pengecekan satu waktu kemarin malam secara real time menggunakan Keyhole, terdapat 201 sampel percakapan tentang Abraham Samad dari 153 pengguna dengan jangkauan mencapai 16,7 juta akun. ”Yang ramai-ramai nyebarin foto palsu Abraham Samad, kok, pada ngumpet? Takut ditangkap, ya? Makanya memfitnah orang dipikir dulu,” kata akun milik Fadjroel Rachman.

Menggunakan peranti Topsy.com, tampak berita populer yang kemarin beredar dari sampel 6.068 kicauan di antaranya: ”Usai Tetapkan Budi Gunawan sebagai Tersangka, KPK Digempur Isu Miring”, ”Nasib Budi Gunawan, Jokowi Tunggu Paripurna DPR”, ”Budi Gunawan Dijerat: Jokowi Kelabakan, Mega Repot”, dan ”KPK Minta Jokowi Tak Lantik Budi Gunawan sebagai Kapolri”.

Nuansa komentar dari netizen tampak mulai mengolok-olok Presiden Jokowi, apalagi setelah Jokowi kemarin malam sudah berkomentar. ”Mega sudah bilang pertahankan. Cowok kok jadi boneka,” kicau akun @ryanscheineder. ”Saya sulit lepaskan pikiran dari masalah BG. Tidak terbayangkan bahwa seorang Tersangka jadi Kapolri,” kata akun @Gus_Sholah.

Namun, masih ada juga yang tetap berharap Jokowi putuskan yang terbaik. ”Jangan takut bersuara Pak @jokowi_do2,” begitu kata akun @permanasonny, menanggapi berita KPK Minta Jokowi Tak Lantik Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Harapan terakhir itu memang menjadi satu-satunya alasan mengapa sebagian netizen masih menunggu tak berkomentar. Tampak jelas sebagian netizen menahan diri. Kasus Budi ini bisa setiap saat menjadi titik balik melemahnya dukungan
netizen kepada Jokowi jika hari-hari berikutnya tak ada keputusan tepat yang diambil. (AMIR  SODIKIN)

Sumber: Kompas, 15 Januari 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB