SMS Penyelamat dari Gempa

- Editor

Jumat, 13 Desember 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gempa di Jogjakarta pada 2006 dan Padang (2009) meluluhlantakkan ribuan bangunan dan menewaskan banyak korban. Itu terjadi, antara lain, karena banyak gedung yang kekuatannya tidak teruji terhadap guncangan. Padahal, sebenarnya kekuatan gedung bisa dimonitor secara mudah dengan sistem tertentu.

Para peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merancang sistem yang mampu memonitor kondisi struktur bangunan dari jarak jauh. Sistem itu berupa software pemantau kondisi bangunan dari jarak jauh. Cukup lewat SMS.

Tim ITS itu terdiri atas Data Irananto, Amien Widodo, Suryawan Murtiadi, Endah Wahyuni, Nistu Asrul, dan Edwin Riksakomara. Para dosen tersebut juga melibatkan mahasiswa jurusan Teknik Sipil ITS Robiy’ul Ars Al-Maliki. ”Misalnya, ketika ada gempa dan sebuah bangunan akan runtuh, software ini langsung mengirim peringatan,” kata Data Irananto.

154808_830671_HP_gempaSaat ini software tersebut digunakan pada jembatan. Caranya, software dipasang pada alat bernama sensor lendutan. Alat tersebut memantau guncangan pada jembatan. Namun, alat itu biasanya tidak bisa berfungsi secara mobile.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nah, dengan software karya para dosen dan mahasiswa ITS ini, fungsi sensor lendutan bisa dipantau hanya lewat komputer atau laptop. Jika terjadi kerusakan di jembatan, software akan mengirim data keretakan. Rentang angkanya 0,25-0,75 ton meter.

”Kalau data yang muncul lebih dari 0,75 ton meter, struktur bangunan itu dalam kondisi bahaya,” jelasnya. Konstruksinya harus diperbaiki lagi agar tidak runtuh dan sampai menelan korban. Bayangkan, tiba-tiba jembatan ambruk saat ada kendaraan melintas.

Menurut Data, software dan alat tersebut sangat cocok dipasang di gedung-gedung tinggi. Sebab, biasanya kalau terjadi gempa, bagian tertinggi bangunan paling rawan roboh, juga paling berbahaya. Lalu, software dihubungkan dengan nomor telepon orang-orang yang berkepentingan. ”Jika terjadi apa-apa, kondisinya cepat diketahui,” terang Data. (kus/roz)

Sumber: JPNN.com, Senin, 09 Desember 2013 , 15:46:00

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB