Sejumlah murid dan guru SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengembangkan prototipe mobil listrik tenaga surya. Inovasi dari para pelajar ini terus disempurnakan supaya dapat menjadi solusi bagi pengembangan moda transportasi ramah lingkungan.
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO–SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengembangkan prototipe mobil listrik tenaga surya, Senin (2/9/2019).
”Kami berharap ini bisa lebih disempurnakan, bisa diperbanyak, dan bermanfaat bagi masyarakat serta mengurangi polusi dari bahan bakar,” kata Achmad Ngubaidilah (19), siswa kelas XII Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh, Senin (2/9/2019), di Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO–SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengembangkan prototipe mobil listrik tenaga surya, Senin (2/9/2019).
Ngubaidilah menyampaikan, biaya produksi mobil listrik tenaga surya ini mencapai Rp 35 juta dan diproduksi delapan siswa didampingi dua guru sebagai instruktur. Mobil ini diberi nama Molisma singkatan dari Mobil Listrik Ma’arif.
”Untuk bisa mengisi baterai perlu waktu sampai 7 jam di bawah terik matahari. Kalau dicas menggunakan arus AC perlu waktu sampai 2 jam,” katanya.
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO–SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengembangkan prototipe mobil listrik tenaga surya, Senin (2/9/2019).
Kepala SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh Sugiharto mengatakan, secara teknis, energi tenaga surya disimpan ke dalam baterai kering yang kemudian bisa menggerakkan dinamo brushless direct current motor (BLDC). ”Ini menggunakan panel surya 100 WP (watt peak),” katanya.
Mobil ini bisa melaju dengan kecepatan 30-40 kilometer per jam serta daya tahan baterai mencapai 1 jam. Mobil ini bisa mengangkut 4 orang dengan beban maksimal mencapai 300 kilogram. Menurut Kepala Jurusan Otomotif SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh Edi Purwanto, saat daya baterai penuh, mobil listrik ini bisa menempuh jarak sejauh 25 kilometer.
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO–SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengembangkan prototipe mobil listrik tenaga surya, Senin (2/9/2019).
Edi mengatakan, ke depan, mobil ini akan dikembangkan dengan penggunaan remote control agar bisa dikendalikan dari jarak jauh serta bisa dimanfaatkan untuk operasi khusus, misalnya menolong orang yang terjebak dalam kebakaran gedung atau rumah.
Mobil ini juga dipasangi pelat dengan nama ”Manusa Sumpiuh” atau singkatan dari Ma’arif NU Satu Sumpiuh. Kompas berkesempatan mengendarai mobil listrik ini. Untuk menghidupkannya hanya perlu menggeser sakelar on-off. Selanjutnya, tombol penggerak ditekan untuk menentukan mode maju atau mundur. Setelah tombol ditekan, tuas gas pun diinjak.
Semula, mobil bergerak agak tersendat seiring penyesuaian irama injakan gas. Selanjutnya, mobil bisa bergerak lancar. Keempat roda dipilih menggunakan roda offroad sehingga terasa mudah melintas di tanah berpasir di lapangan serta batuan kerikil.
Mobil ini memiliki dua tempat duduk bagi pengemudi dan penumpang atau navigator di sisi kiri. Dua penumpang lain bisa ikut naik mobil dengan berdiri bergelantungan pada sisi belakang.
Akan tetapi, saat berputar di tanah lapang, mobil beberapa kali berhenti seperti kekurangan tenaga dan perlu didorong untuk kemudian dapat berjalan kembali. Pada beberapa kali kesempatan berbelok tajam, ban depan mobil pun tampak masih beradu dengan kerangka mobil sehingga mobil tampak melambat dan terasa berat melaju.
Mobil ini juga dilengkapi dengan perangkat audio visual untuk mendengarkan musik serta menyetel video.–WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Editor GREGORIUS FINESSO
Sumber: Kompas, 2 September 2019