Sinergi Riset Kendaraan Listrik

- Editor

Kamis, 5 Juli 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengembangan kendaraan listrik membutuhkan sinergi berbagai pemangku kepentingan, termasuk kalangan industri, pemerintah, dan perguruan tinggi. Toyota Indonesia pun bersinergi dengan enam perguruan tinggi negeri dalam melakukan riset dan studi komprehensif terkait kendaraan listrik.

“Kami berharap studi komprehensif tersebut dapat menjadi masukan akurat dalam pengambilan kebijakan dan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (4/7/2018).

Airlangga mengatakan hal tersebut saat memberi sambutan pada Peluncuran Riset Komprehensif Electrified Vehicle dengan Melibatkan Perguruan Tinggi. Acara digelar di Kementerian Perindustrian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO–Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberi sambutan pada Peluncuran Riset Komprehensif Electrified Vehicle dengan Melibatkan Perguruan Tinggi di Jakarta, Rabu (4/7/2018).

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengatakan, bentuk partisipasi Toyota pada studi tersebut adalah dengan memberikan dukungan penyediaan enam unit hybrid electric vehicle, enam unit plug-in hybrid electric vehicle, dan enam unit internal combustion engine vehicle (kendaraan konvensional dengan mesin pembakaran dalam).

“Selain itu juga data logger, charger, dan asistensi lainnya yang dapat dipergunakan oleh para peneliti dari enam universitas di Indonesia; yakni UI, ITB, UGM, UNS, ITS, dan Universitas Udayana,” kata Warih.

Warih menuturkan, pihaknya meyakini upaya menumbuhkan industri nasional membutuhkan sinergi antara industri, pemerintah, dan akademisi. Toyota Indonesia berharap dukungan tersebut dapat membantu memetakan kondisi dan kebutuhan riil pelanggan.

“Selain itu juga untuk memetakan kesiapan sumber daya manusia, rantai pasok industri, dan infrastruktur pengembangan industri kendaraan elektrifikasi di Indonesia,” kata Warih.

Warih menuturkan, pihaknya pun berharap seluruh penelitian dan studi tersebut dapat mendukung pemerintah Indonesia, khususnya Kemenperin, dalam pembentukan peta jalan industri otomotif di Indonesia.

Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Dimyati mengatakan, riset merupakan salah satu upaya yang memungkinkan terjadinya lompatan kemajuan suatu bangsa. Salah satu variabel yang menentukan cepat lambat riset adalah anggaran.

Belanja bruto untuk riset dan pengembangan di Indonesia baru mencapai 0,25 persen per produk domestik bruto (PDB). Totalnya, untuk pemerintah maupun swasta, sekitar Rp 30,8 triliun.

Muhammad Dimyati mengatakan, sekitar 85 persen dari belanja bruto riset dan pengembangan tersebut berasal dari pemerintah. “Sementara di negara maju lain, dominasi anggaran riset hampir selalu dari swasta,” katanya.
Rasio belanja riset dan pengembangan per PDB di Indonesia tersebut lebih rendah dibanding Thailand yang sudah 0,63 persen, Malaysia 1,3 persen, Singapura 2,07 persen, dan Jepang 3,8 persen.

Pemerintah berupaya memberi dukungan dan komitmen bagi kegiatan riset. “Undangan melakukan kegiatan riset seperti ini, yang akan dilakukan bersama, merupakan kebanggaan dan kesenangan bagi perguruan tinggi serta lembaga penelitian dan pengembangan di Indonesia,” kata Muhammad Dimyati.

Dia menuturkan, Presiden baru saja mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Riset Nasional 2017-2045. “Salah satu tema dalam bidang fokus terkait dengan electrified vehicle,” kata Muhammad Dimyati.–CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO

Sumber: Kompas, 5 Juli 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB