Sentuhan Lembut pada Bayi Bisa Meredakan Rasa Sakit

- Editor

Rabu, 26 Desember 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Belaian lembut pada bayi mengurangi aktivitas di otak mereka terkait pengalaman menyakitkan. Riset yang dilakukan University of Oxford dan Liverpool John Moores University, memantau aktivitas otak dari 32 bayi saat mereka menjalani tes darah. Setengah dari mereka dibelai dengan sikat lembut sebelumnya dan mereka menunjukkan aktivitas nyeri 40 persen lebih sedikit di otak mereka dibandingkan yang tidak dibelai.

“Sentuhan tampaknya memiliki potensi sebagai analgesic atau pereda nyeri tanpa efek samping,” kata penulis studi itu, Prof Rebeccah Slater. Studi itu menemukan, kecepatan membelai mengurangi nyeri secara optimal sekitar 3 sentimeter per detik. Orangtua secara intuitif membelai bayi mereka dengan kecepatan optimal itu. Jika kita memahami dasar-dasar neurobiologis dari teknik seperti pijat bayi, maka kita bisa menganjurkan pada orangtua bagaimana menghibur bayi mereka.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO–Belajar Memijat Bayi – Para ibu mempraktikan cara memijat bayi dan anak yang berusia dibawah dua tahun dalam kegiatan Pijat Bayi Massal di Auditorium Siwabessy, Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (7/11/2017). Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-53, HKN diperingati setiap tanggal 12 November.–Kompas/Wawan H Prabowo (WAK)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kecepatan membelai mengaktifkan kelompok neuron sensorik di kulit disebut C-tactile afferents, yang telah terbukti mengurangi rasa sakit pada orang dewasa. Namun selama ini belum jelas apakah bayi memiliki respons sama atau apakah itu berkembang dari waktu ke waktu. “Bukti menunjukkan C-tactile dapat diaktifkan pada bayi dan sentuhan lambat serta lembut membangkitkan perubahan aktivitas otak pada bayi,” kata Prof Slater, Selasa (18/12/2018).

Riset yang dipublikasikan dalam Current Biology itu, dapat menjelaskan bukti kekuatan yang menenangkan dari praktik berbasis sentuhan seperti pijat bayi dan perawatan kangguru, di mana bayi prematur dipegang pada kulit untuk mendorong ikatan orangtua-bayi dan mungkin mengurangi rasa sakit.–EVY RACHMAWATI

Sumber: Kompas, 26 Desember 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB