Beberapa waktu yang lalu, seorang model rambut dan aktris pendatang baru di Amerika Serikat, Georgia Van Cuyleburg mengalami musibah. Perempuan asal Melbourne, Australia ini kehilangan rambut di seluruh tubuhnya, termasuk di kepala. Rambut pirang nan indah yang selama ini dibanggakan perempuan berusia 24 tahun itu rontok secara tiba-tiba. Padahal, bagi Georgia, penampilannya adalah aset, termasuk rambut sebagai mahkota kepala.
Setelah dilakukan pemeriksaan tim medis, Georgia divonis menderita Alopecia Areata, penyakit kerontokan rambut yang diidap oleh lima juta orang di Amerika. Depresi, sudah tentu dirasakan perempuan yang pernah mengidap anorexia itu. Berbagai cara ia tempuh agar keindahan rambutnya kembali. Kekasih Georgia pun membuat film yang mengisahkan perjuangan model cantik itu untuk mendapatkan kembali mahkotanya. Video ini berjudul Baby Let Your Hair Hang Down.
Kisah mengharukan Georgia lantaran mengidap penyakit langka Alopecia Areata juga pernah dialami sebagian orang. Penyakit ini berupa kebotakan pada rambut yang berbentuk oval atu bulat. Tak peduli pria atau wanita, semua bisa terkena penyakit ini. Kebotakan berbentuk bulat itu besarnya bervariasi, namun rata-rata sebesar kepingan uang logam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada beberapa kasus, di daerah yang mengalami kebotakan berkemungkinan kembali ditumbuhi rambut. Namun, rambut baru yang tumbuh tidak berwarna hitam, lantaran pigmen kulit kepala mengalami kerusakan saat rambut rontok. Sehingga, di daerah botak tersebut tumbuh rambut berwarna abu-abu atau putih.
Menurut dr Retno Indar Widayati MSi, SpKK, dokter spesialis kulit di RS Kariadi Semarang, Alopecia Areata menyerang penderitanya secara tiba-tiba. Saat kondisi badan terasa sehat, namun tiba-tiba saja terjadi kerontokan berlebihan pada rambut kepala yang memusat berbentuk bulat.
”Ciri Alopecia Areata yaitu kerontokan berlebihan yang berbentuk oval atau bulat, tidak gatal, tidak ada kerak maupun ketombe, warna kulit kepala tidak merah dan tidak ada peradangan yang membuat kulit kepala lunak jika ditekan,” terang wanita berambut sebahu itu.
Secara medis, lanjut dr Retno, penyebab umum Alopecia Areata lantaran peradangan pada akar rambut (folikel mati) akibat kerendahan sistem kekebalan tubuh atau auto imun.
”Penyebab lain bisa juga karena faktor hormonal, stres, gejala penyakit lupus, gejala penyakit sipilis. Sedangkan pada pasien anak-anak, biasanya disebabkan jamur di kepala,” imbuh wanita asal Solo itu.
Ya, anak-anak pun rawan menderita Alopecia Areata karena infeksi jamur kepala. Yang berbahaya, pada anak-anak, jamur ini mudah menular jika anak-anak mengadakan kontak fisik ke penderita yang terinfeksi jamur. Maka dari itu, dr Retno menghimbau orang tua untuk memperhatikan kebersihan anak mereka. Caranya, dengan rajin-rajin mengeramasi anak serta menjaga kebersihan tubuh anak agar tak terkena jamur. Jika anak sudah terlanjur terkena Alopecia Areata, sebainya orang tua segera membawa anak ke dokter spesialis kulit agar diadakan tes laboratorium guna mengecek penyebab infeksi.
”Penyakit ini tidak menular, kecuali pada anak yang disebabkan infeksi jamur di kepala. Ada jurnal yang menyebutkan faktor genetik memengaruhi Alopecia Areata, jadi ada kemungkinan menurun.”
Bagaimana dengan penyembuhan pasien yang menderita penyakit langka ini? Wanita cantik itu menghimbau, agar pasien segera diperiksakan ke tim medis. Hal ini dilakukan guna mencegah pembesaran area kebotakan.
Sedangkan pengobatan yang biasa dilakukan dokter adalah pemberian Steroid baik melalui pengobatan sistemik, injeksi maupun lotion.
Setelah dilakukan pengobatan dengan Steroid, dokter akan melihat respons dari kulit kepala. Jika ada tanda-tanda rambut kembali tumbuh, bisa ditambahkan hair tonic penumbuh rambut.
”Yang saya tekankan, jika pasien mendadak mengalami gejala kebotakan, jangan melakukan creambath, karena bisa memperparah kerontokan.
Sebaiknya segera berobat ke dokter sebelum kondisi semakin parah,” tandas ibu satu orang putra itu. (11)
Oleh Miftahun Nikmah
——————-
Cegah Penyebab Kebotakan
JUMLAH rambut rontok meningkat tiap harinya hingga berpotensi menyebabkan kebotakan. Anda pasti tidak menginginkan kondisi demikian, bukan?
Ya, rambut, terutama bagi seorang wanita adalah mahkota diri yang fungsinya tidak hanya untuk melindungi kepala namun juga memberi pesona keindahan sendiri bagi orang yang memilikinya. Hanya saja, tetap tak bisa dipungkiri kalau dari studi yang ada, tiap orang normal mengalami kerontokan rambut hingga mencapai 100 helai perharinya.
Namun, jika dalam sehari kerontokan sudah melebihi 100 helai maka sudah saatnya Anda waspada dengan kondisi tersebut. Beberapa kasus kebotakan tersebut ada yang disebut dengan Alopecia Areata dimana kebotakan yang dialami itu hanya terjadi di beberapa bagian kepala dan membentuk bundaran seperti uang logam atau biasa disebut pitak.
Secara keseluruhan, bagaimana merawat rambut Anda agar tidak mudah rontok? Mari simak tips berikut!
Pertama, pilih produk perawatan rambut yang berasal dari bahan alami maupun herbal. Sekarang ini banyak produk perawatan rambut, baik sampho, pelembab rambut, pewarna rambut, hairspray, gel dan lainnya yang mengandung terlalu banyak bahan kimia. Coba hindari produk-produk tersebut karena kandungan bahan kimia yang ada dapat menyebabkan kerusakan dan kerontokan rambut.
Kedua, selain menggunakan sampho gunakan juga masker rambut, paling tidak 2-3 minggu sekali. Ya, masker itu banyak mengandung asupan nutrisi untuk rambut sehingga dapat merawat dan memulihkan kesehatan serta keindahan rambut.
Yang ketiga, saat mengeringkan rambut yang basah setelah keramas, jangan gunakan hairdryer atau dikucek-kucek dengan menggunakan handuk. Hal tersebut dapat membuat rambut jadi mudah tercerabut dari akar lantaran kondisi kulit kepala sangat lembab. Cukup angin-anginkan saja rambut Anda!
Keempat, setelah keramas, pakailah hair tonic atau serum penguat rambut yang juga berfungsi merangsang pertumbuhan rambut baru.
Kelima, biasakan mengonsumsi makanan bergizi, terutama makanan yang banyak mengandung protein dan zat besi. Ya, protein itu sangat penting untuk pertumbuhan organ tubuh, termasuk juga rambut.
Yang terakhir, jika kerontokan rambut yang Anda alami semakin parah, temui dokter atau spesialis kulit dan kelamin untuk mendapatkan informasi, penjelasan dan bantuan lebih lanjut. Nah, untuk kasus Alopecia Areata, ada pilihan terapi yang biasanya dilakukan, seperti menggunakan kortikosteroid, obat anti-peradangan yang dianjurkan untuk penyakit auto-imun. Bentuknya, bisa melalui suntikan, pil, atau krim. Butuh beberapa tahap untuk melakukan terapi ini hingga si penderita dinyatakan sembuh.(Ike Purwaningsih)
—————-
Kesalahan Sistem Imun
PADA dasarnya, kerontokan pada rambut adalah hal yang sangat wajar. Setiap harinya, sekitar 50-100 rambut dapat rontok akibat siklus pertumbuhan rambut itu sendiri. Namun, Anda mengalami kerontokan rambut hanya di salah satu bagian kecil kepala saja? Hingga akhirnya kulit kepala jadi terlihat. Ya, beberapa dari Anda mungkin lebih familiar menyebut kasus penyakit tersebut dengan sebutan pitak.
Awalnya, pitak yang muncul memang kecil, hingga tak banyak orang mencemaskannya. Padahal, pada kasus terburuk, pitak kecil tersebut dapat membesar bahkan menjadi permanen.”Alopecia Areata”. Ya, rupanya penyakit itulah yang dapat membuat rambut menjadi rontok hingga terbentuk pitak.
Dalam dunia kedokteran, kata Alopecia itu berarti kebotakan. Kerontokan rambut yang terjadi biasanya terlokalisasi pada satu atau lebih area yang biasanya membentuk lingkaran kulit kepala yag bersih dari rambut. Pada beberapa kasus, penderita dapat merasakan nyeri ataupun gatal pada kepala akibat penyakit itu.
Nah, belum diketahui secara jelas apa penyebab penyakit tersebut. Hanya setidaknya sejumlah hipotesis para ahli menunjukkan bahwa Alopecia Aerata itu merupakan penyakit yang disebabkan oleh kesalahan sistem imun (pertahanan tubuh).
Normalnya, imunitas berfungsi melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit dan infeksi. Namun, pada kasus penyakit ini, sistem imun yang ada justru menyerang folikel rambut yang merupakan tempat tumbuhnya rambut. Itulah yang akhirnya menyebabkan rambut di beberapa area kepala menjadi sangat mudah rontok.
Tak hanya terjadi di bagian kepala penderita saja, pada kasus yang parah, Alopecia Aerata juga bisa merontokkan rambut yang ada di wajah dan badan, misal di janggut atau di alis. Tak perlu khawatir rambut tak tumbuh lagi. Tanpa pengobatan, dalam waktu sekitar tiga hingga enam bulan biasanya rambut dapat tumbuh kembali. Hanya saja, beberapa rambut yang tumbuh mungkin ada yang berwarna putih.
Menyerang Semua Usia
Kasus Alopecia Aerata bisa terjadi pada semua usia. Kendati jarang terjadi pada usia di bawah 3 tahun. Paling sering penyakit tersebut terjadi pada anak-anak usia 5-12 tahun atau pada dewasa usia antara 30-60 tahun.
Penyakit tersebut tidak hanya menyerang wanita, pria pun berpotensi terkena. Kendati memang ada kecenderungan wanita yang lebih banyak terkena. Dan akibat kondisi tersebut diperkirakan sekitar 8 juta wanita di Inggris mengalami gangguan emosional dan psikologis yang serius, seperti kehilangan kepercayaan diri hingga depresi akibat munculnya pitak.
Alopecia Aerata tidak dapat diprediksi baik kemunculannya atau pemicu yang akan memperburuknya. Dengan kata lain, penderita belum tentu bisa kembali dalam kondisi normal seperti sedia kala setelah divonis menderita penyakit tersebut. Mungkin saja, justru bisa semakin parah, hingga penderita akan kehilangan rambut pada seluruh kepalanya (alopecia areata totalis) atau pada seluruh tubuh (alopecia areata universalis).
Nah, yang perlu Anda ketahui, secara umum, penyakit alopecia areata bukanlah suatu penyakit yang dapat disembuhkan. Namun, penyakit tersebut dapat diobati sedemikian rupa hingga membantu rambut Anda dapat tumbuh kembali. (Ike Purwaningsih)
Sumber: Suara Merdeka, 16 September 2012