Rp 14 Miliar Dana Prioritas Riset Nasional Disalurkan

- Editor

Sabtu, 18 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional menyalurkan pencairan tahap pertama anggaran riset dalam program prioritas riset nasional (PRN) sebesar Rp 14,3 miliar melalui LPDP.

Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional menyalurkan lebih dari 14 miliar anggaran riset dalam program prioritas riset nasional. Dana tersebut diberikan melalui lembaga pengelola dana pendidikan kepada 13 lembaga riset.

Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Rionald Silaban, mengatakan, total dana yang disalurkan pada pencairan tahap pertama program prioritas riset nasional (PRN) sebesar Rp 14.304.043.796. Dana tersebut diberikan untuk mendanai 21 proyek penelitian yang dilakukan di 13 lembaga riset.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Penyaluran dana riset ini sekaligus membuktikan bahwa pendanaan riset di Indonesia dapat terus berlanjut meskipun kondisi ekonomi saat ini terdampak pandemi Covid-19. Harapannya dana ini juga bisa menjadi motivasi bagi para peneliti, rekayasa, dan dosen agar tetap menghasilkan output yang terbaik,” katanya di Jakarta, Jumat (17/7/2020).

Adapun 13 lembaga yang menerima dana riset program prioritas riset nasional (PRN) ini antara lain, Universitas Islam Sultan Agung (Rp 3,5 miliar), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) (Rp 2,9 miliar), Institut Seni dan Budaya Indonesia-Bandung (Rp 1,8 miliar), PT Solusi 247 (Rp 1,047 miliar), dan Universitas Brawijaya (Rp 840 juta).

Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro menuturkan, pemerintah telah menetapkan anggaran untuk PRN 2020-2024 sekitar Rp 243 miliar. Anggaran ini untuk mendanai 305 proyek penelitian dari berbagai lembaga riset di Indonesia. Seluruh pihak mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan dukungan pendanaan ini, mulai dari lembaga riset nonpemerintah, perguruan tinggi, lembaga riset pemerintah, serta industri.

KOMPAS/BRIN—Fokus bidang yang ditetapkan dalam Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024

Terdapat sembilan fokus bidang yang ditetapkan dalam prioritas riset nasional, yakni pangan, energi, kesehatan, transportasi, rekayasa keteknikan, pertahanan dan keamanan, maritim, sosial humaniora dan kesenian kebudayaan pendidikan, serta multidisiplin dan lintas sektor. Dari fokus bidang tersebut ditargetkan ada 49 produk yang akan dihasilkan, antara lain bahan bakar ramah lingkungan (green fuel), obat modern Indonesia dan sel punca, serta sistem manajemen kebencanaan.

“Besaran anggaran riset Indonesia memang masih kecil. Untuk itu riset dan inovasi harus lebih terarah melalui penentuan prioritas. Kita berusaha agar riset dan inovasi yang kita hasilkan bisa menyentuh berbagai aspek yang saat ini penting bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Sudah saatnya kita tidak lagi mengekspor bahan mentah tetapi produk jadi bahkan hasil inovasi,” ujar Bambang.

PRN 2020-2024 merupakan program unggulan yang saling mensinergikan berbagai potensi untuk menghasilkan suatu produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas penelitian dan optimalisasi sumber daya iptek di Indonesia.

Bambang menambahkan, monitoring dan evaluasi rutin akan dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional dalam proses penelitian dan riset yang dilakukan. Hal ini untuk memastikan keberlanjutan dari riset tersebut sampai pada tahap hilirisasi dan komersialisasi.

Profil dari penerima dana riset ini juga tidak hanya pada lembaga penelitian murni seperti perguruan tinggi dan lembaga pemerintah nonkementerian. Industri dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga berkesempatan untuk menerina dana riset dalam program prioritas riset nasional.

“Kita apresiasi industri dan BUMN yang mau mencurahkan sebagai sumber daya yang dimiliki untuk melakukan kegiatan RnD (riset dan pengembangan). Mudah-mudahan dengan mekanisme triple helix di dalam PRN ini kita bisa mencapai target pada tahun 2024, dimana ada 49 produk yang kita targetkan,” kata Bambang.

Oleh DEONISIA ARLINTA

Editor: ICHWAN SUSANTO

Sumber: Kompas, 18 Juli 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Berita ini 62 kali dibaca

Informasi terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB