Ada banyak cara untuk memasarkan ponsel pintar di Indonesia, mulai dari spesifikasi, fitur yang khusus dikembangkan produsen, tampilan antarmuka, hingga desain ponsel. Semua dirangkum melalui harga jual yang menarik calon konsumen dan jaminan purnajual.
Salah satunya adalah Wiko yang memperkenalkan varian ponsel kelas menengah mereka, Ridge 4G Fever, yang dijual dengan harga Rp 2,9 juta. Daya tarik sekaligus fitur yang membuatnya beda adalah lapisan fosfor pada permukaan badan ponsel yang akan menyala dalam kegelapan. Nyala dalam gelap itu berupa garis yang mengelilingi bidang layar dan menyala setelah mendapat cahaya.
Dari segi spesifikasi, komponen yang digunakan Ridge 4G Fever cukup masuk akal untuk harga jual tersebut. Ponsel ini ditenagai prosesor 8 inti dari Mediatek berkecepatan 1,3 gigahertz, RAM sebesar 3 gigabyte, penyimpanan internal berkapasitas 32 gigabyte, dan mampu menerima dua kartu SIM yang beroperasi di jaringan 4G dari semua operator telekomunikasi di Indonesia. Layar berukuran 5,2 inci yang dilapisi pelindung Corning Gorilla Glass 3 mampu menampilkan resolusi hingga Full HD atau 1920 x 1080 piksel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Spesifikasi tersebut sudah lebih dari cukup untuk menjalankan aplikasi-aplikasi media sosial ataupun fotografi berikut permainan tiga dimensi yang menuntut perangkat dengan performa kencang. Kamera utama yang dipasang pada Ridge 4G Fever memiliki resolusi 13 megapiksel dan didampingi kamera depan dengan resolusi 5 megapiksel. Versi Android yang dipergunakan untuk tampilan antarmuka sistem operasi ponsel ini adalah 5.1 Lollipop meski bukan versi terbaru.
Sebetulnya tidak ada yang berbeda dari desain yang digunakan ponsel ini, yaitu pinggiran berbahan metal tanpa sudut tajam dengan baris berwarna coklat keemasan mengitari ponsel. Layar dengan teknologi 2,5D membuatnya melengkung di tepi sehingga seolah menyatu saat dipegang dan membuatnya lebih nyaman digenggam.
Saat kamera dicoba, Wiko memiliki fitur khas, yakni aplikasi yang memungkinkan pengambilan video dalam dua arah menggunakan kamera utama dan depan serta ditampilkan bersamaan. Fitur ini akan banyak berguna bagi mereka yang sedang keranjingan membuat catatan video (vlog).
KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO–Ridge 4G Fever merupakan seri ponsel kelas menengah yang dikembangkan merek asal Perancis, Wiko, untuk pasar Indonesia, Rabu (24/2). Dengan spesifikasi ponsel kelas menengah dan harga jual Rp 2,9 juta, Ridge 4G Fever memiliki ciri khas garis berfosfor yang berpendar di kegelapan.
Garis berfosfor yang akan berpendar saat kondisi gelap itu ada di sisi dekat lengkungan layar. Wiko meluncurkan dua varian warna untuk ponsel ini, yakni hitam dan putih, dengan pengistimewaan pada warna putih dengan efek pendar yang lebih terlihat daripada warna hitam. Seperti tasbih yang lazim ditemui berwarna putih gading yang akan berpendar menjadi kehijauan saat berada dalam gelap, cahaya itu pun akan menyusut seiring waktu.
Segmen
Menurut Dwi Lingga Jaya, CEO Wiko Mobile Indonesia, ponsel pintar dengan fitur menyala dalam gelap itu sengaja disiapkan untuk menyasar konsumen yang ingin tampil berbeda, setidaknya pada kondisi cahaya yang minim atau gelap sama sekali. Beberapa kalangan yang mereka sasar adalah eksekutif muda yang membutuhkan perangkat unik atau mahasiswa yang mengharapkan gawai berperforma kencang dengan harga terjangkau.
“Wiko baru beroperasi di Indonesia selama satu tahun dan berencana untuk melanjutkan kiprahnya di tahun-tahun mendatang,” kata Dwi dalam peluncuran Ridge 4G Fever di Jakarta, Rabu (24/2).
Chief Sales Officer Wiko Mobile Indonesia Sung Khiun berujar bahwa mereka terus mengembangkan jaringan layanan purnajual berupa 38 pusat pelayanan yang tersebar di 31 kota di Indonesia. Mereka menyiapkan portofolio ponsel pintar mulai dari Pulp Fab yang diluncurkan pada awal 2016 dan mengincar segmen pemula hingga seri Highway untuk segmen atas yang diluncurkan pada akhir 2015.
Di luar garis berfosfor itu, Ridge 4G Fever memiliki potensi sebagai ponsel pintar berperforma lumayan dengan beroperasi di jaringan internet cepat 4G. Tinggal bagaimana memasarkannya.
DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO
Sumber: Kompas Siang | 26 Februari 2016