Rektor: Ini Keunggulan Fakultas Kedokteran IPB

- Editor

Rabu, 13 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tak lama lagi, IPB University bakal membuka Fakultas Kedokteran (FK). Hal itu diungkapkan langsung oleh Rektor IPB Prof. Arif Satria dalam Podcast Rektor IPB University di Kanal Youtube IPB TV.
Ternyata, Prof. Arif Satria menjelaskan bahwa pihaknya bukan pemain baru dalam dunia medis. Sebab, IPB punya relasi serta riset-riset yang banyak berkaitan dengan dunia medis.

“Selain itu minat lulusan SMA yang masih sangat tinggi untuk menjadi dokter merupakan latar belakang berdirinya Fakultas Kedokteran IPB University,” ujarnya dikutip dari laman PPID IPB University.

Rektor IPB menjelaskan terkait keunggulan Fakultas Kedokteran IPB yaitu pendidikan dokter agromaritim berbasis one health.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikatakan, membuka Fakultas Kedokteran merupakan bagian dari interest/minat yang saat ini sangat berhimpitan dengan agromaritim.

“Agromaritim tidak hanya bicara pertanian, tidak hanya bicara energi, tidak hanya bicara biomaterial, tetapi juga kesehatan,” katanya.

Ia juga menjelaskan, saat ini Indonesia didominasi obat-obatan impor. Padahal Indonesia memiliki keanekaragaman hayati luar biasa.

Hal ini dapat menjadi modal bagi sektor agromaritim untuk men-support menuju kedaulatan kesehatan.

“Sehingga IPB University sudah merasa dekat dengan dunia kesehatan. Belum lagi di masa pandemi ini, kita menyadari betapa tenaga medis sangat diperlukan,” terang Prof. Arif Satria.

Sebab menurutnya tenaga medis sangat berperan penting bagi keselamatan dan kesehatan bangsa.

Dijelaskan, bahwa pertanian tidak terlepas dari aspek kesehatan dalam konsep one health. Kesehatan merupakan satu kesatuan. Ini sudah merupakan konsep global. Kesehatan manusia dan kesehatan hewan akan menjadi satu kesatuan.

“Kita bisa menyaksikan sumber penyakit manusia dari hewan. Satu contoh adalah Covid-19. Sehingga butuh integrasi, kesehatan hewan dan manusia,” tuturnya.

Karenanya, IPB University memiliki konsen bahwa ke depan butuh integrasi antara kesehatan hewan dan manusia. Banyak program pendidikan dan riset IPB University yang sangat dekat dengan dunia biomedis.

Ia mencontohkan, program studi ilmu gizi, biologi, biokimia dan lain-lain. Selain itu ada sekitar 114 inovasi IPB University yang terkait biomedis.

Contohnya adalah inventpro, produk Polymerase Chain Reaction atau PCR yang harganya jauh lebih murah. IPB University juga bisa menciptakan kit untuk mengukur antibodi. IPB University juga punya ahli bayi tabung.

“Selain itu dokter-dokter manusia dari rumah sakit di Indonesia banyak yang melanjutkan studi ke IPB University untuk Program Pendidikan S2 dan S3. Ini semakin mengukuhkan peran IPB masuk dunia kesehatan,” jelas rektor.

Dengan adanya Fakultas Kedokteran, karya-karya IPB University di bidang medis akan mendapatkan legitimasi.

“Banyak karya di bidang medis, ini adalah gongnya. IPB University sudah sejak lama punya kompetensi di bidang kesehatan. Ini adalah harapan besar dari publik,” tandas Prof. Arif Satria.

Penulis : Albertus Adit

Editor : Albertus Adit

Sumber: Kompas.com – 11/04/2022

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Berita ini 63 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB