Profesor Reini Wirahadikusumah resmi menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi Bandung Periode 2020-2025. Reini berkomitmen untuk menjadikan kampus yang mampu berkiprah sesuai dengan kemajuan dan kebutuhan zaman.
Profesor Reini Wirahadikusumah resmi menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi Bandung periode 2020-2025. Dalam pelantikan di Kampus ITB Bandung, Senin (20/1/2020), Reini berkomitmen menjadikan kampus mampu berkiprah sesuai kemajuan dan kebutuhan zaman.
Pelantikan ini dihadiri oleh pejabat provinsi seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi, Panglima Kodam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto dan sejumlah pejabat lain. Rektor-rektor terdahulu seperti Wiranto Arismunandar (1988-1997) dan guru besar lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA–Rektor Institut Teknologi Bandung terpilih Periode 2020-2025 Profesor Reini D Wirahadikusumah memberikan sambutan dalam pelantikan rektor di Kampus ITB Bandung, Senin (20/1/2020)
Dalam sambutannya, Reini menyatakan, berbagai capaian dalam kepemimpinan Prof Kadarsah Suryadi adalah modal penting yang layak dilanjutkan. Reini mengungkapkan, transformasi institusional yang berhasil dan berkelanjutan akan menjumpai tantangan yang harus diatasi.
Kesamaan pemahaman akan visi serta tujuan untuk bertransformasi menjadi kunci untuk keberlanjutan tersebut. “Setelah 100 tahun berkontribusi gemilang, kini saatnya ITB memulai kembali, membangun kekuatan menyambut tantangan perubahan, menyusun strategi transformasi untuk 100 tahun yang akan datang,” kata Guru Besar dari Teknik Sipil ITB ini.
Sebagai kampus yang berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tanah air, menurut Raini, ITB menjadi wadah kondusif bagi berbagai kegiatan intelektual dan kebudayaan. Pertukaran gagasan dan pemikiran yang kritis serta revolusioner disertai sikap yang menjunjung tinggi kebebasan akademik.
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA–Rektor Institut Teknologi Bandung terpilih Periode 2020-2025 Profesor Reini Wirahadikusumah dilantik oleh Ketua Majelis Wali Amanat ITB Yani Panigoro di Kampus ITB Bandung, Senin (20/1/2020). Pelantikan tersebut didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Pada periode 2020-2025, Reini berencana mengarahkan ITB menjadi perguruan tinggi yang dihormati secara global dan relevan dengan isu lokal. Dalam menjalankan roda kepemimpinannya lima tahun ke depan, dia memiliki lima strategi yang diharapkan bisa mewujudkan tujuan tersebut.
Strategi tersebut antara lain penataan struktur organisasi, peningkatan pendapatan melalui cara yang kreatif dan inovatif, adopsi paradigma pendidikan 4.0, penguatan sistem inovasi ITB, dan manajemen perubahan dengan partisipasi seluruh elemen.
Sementara itu, Ketua Majelis Wali Amanat ITB Yani Panigoro menuturkan, akses kemerdekaan dalam menuntut ilmu menjadi kebutuhan untuk mencetak SDM unggul. Rektorat diharapkan bisa mewujudkan hal tersebut. Selain itu, organisasi juga butuh perampingan sehingga bisa mengambil keputusan lebih cepat dan efektif.
“Rektorat menjadi garda terdepan dalam mewujudkan bakti perguruan tinggi. Prinsipnya adalah merdeka dalam menuntut ilmu, akses dalam mencapai prestasi akademik dan berbudi pekerti Pancasila,” katanya.
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA–Rektor Institut Teknologi Bandung terpilih Periode 2020-2025 Profesor Reini D Wirahadikusumah melakukan prosesi serah terima jabatan dari rektor ITB sebelumnya, Profesor Kadarsah Suryadi. pelantikan rektor tersebut dilaksanakan di Kampus ITB Bandung, Senin (20/1/2020)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil berharap di bawah kepemimpinan Reini, ITB mampu memberikan kontribusi mencetak sumber daya manusia unggul dan berkompeten. Apalagi, Jawa Barat memiliki SDM paling banyak di Indonesia dengan jumlah penduduk hampir seperlima total penduduk Indonesia.
Kamil melanjutkan, pihaknya mengembangkan tiga pilar pembangunan ekonomi di Jabar. Pengembangan ini terdiri dari aspek ekonomi infrastruktur, ekonomi berkelanjutan dan berkeadilan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di atas lima persen.
“Kami menitipkan ke ITB untuk membentuk manusia Jabar yang unggul. Keunggulan ini terdiri dari intelektual, spiritual, emosional dan fisik yang sehat. ITB mampu mencetak pemimin di masa depan,” tuturnya.
Oleh MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Editor: GREGORIUS FINESSO
Sumber: Kompas, 20 Januari 2020
———————————————
Adaptasi Kampus Hadapi Industri 4.0
Kebutuhan industri 4.0 menuntut institusi pendidikan membentuk pembelajaran dengan pendekatan dinamis dan multidisiplin.
Kebutuhan industri 4.0 menuntut institusi pendidikan membentuk pembelajaran dengan pendekatan dinamis dan multidisiplin. Untuk itu, dibutuhkan proses belajar-mengajar yang dinamis dan perampingan birokrasi kampus.
Rektor terpilih Institut Teknologi Bandung (ITB ) Reini D Wirahadikusumah menegaskan itu saat dilantik di Bandung, Senin (20/1/2020). Adopsi sudut pandang pendidikan di era 4.0, ujarnya, berkaitan dengan konektivitas dan pembelajaran yang tidak terpatok batas dimensi studi.
Perluasan pengalaman belajar mahasiswa saat ini lebih ditekankan pada pemikiran interdisipliner, pemikiran kritis, pembelajaran mandiri, dan kebebasan akademik demi mendapat nilai-nilai keilmuan yang tinggi. Penguatan sistem inovasi menjadi salah satu strategi meningkatkan mutu ITB beralaskan pemikiran-pemikiran tersebut.
”Perumusan agenda riset unggulan perlu dipertajam dengan pendekatan lintas atau transdisiplin agar lebih mampu merespons kepentingan nasional dan dinamika pengetahuan global. Kuncinya perluasan kebebasan akademik demi mewujudkan nilai tambah,” tutur Reini dalam pidato pelantikan.
Demi mewujudkan sosok ITB sebagai perguruan tinggi yang berkiprah global sekaligus menjawab tantangan lokal, Reini berencana merampingkan struktur organisasi sehingga bergerak adaptif dan efisien. Pemanfaatan sistem informasi manajemen hingga peningkatan pendapatan dengan cara kreatif dan inovatif menjadi strategi lima tahun.
Ketua Majelis Wali Amanat ITB Yani Panigoro menilai Reini mampu melaksanakan itu jika didukung seluruh komponen kampus. Pendekatan multidisiplin dilakukan dalam hal memberikan kebebasan mahasiswa menuntut ilmu dan dosen sebagai penggerak. Artinya, belajar-mengajar tidak hanya di kampus. Dosen menjadi penggerak yang mengarahkan dalam kerangka konseptual dari materi kuliah.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, inovasi pendidikan tinggi, khususnya di Jabar, harus berkecepatan tinggi. Dosen harus adaptif pada perkembangan zaman. Pendidikan tidak hanya di dalam kelas dan proses mencari ilmu memanfaatkan teknologi informasi. ”Kami berharap ITB menjadi universitas kelas dunia yang diunggulkan,” tuturnya. (RTG)
Sumber: Kompas, 21 Januari 2020