Program Nasional Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Dicanangkan

- Editor

Senin, 27 April 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bertepatan dengan Peringatan Hari Kartini, Nyonya Iriana Joko Widodo mencanangkan program nasional pencegahan dan deteksi dini kanker pada perempuan, Selasa (21/4). Hal tersebut bertujuan memperluas cakupan deteksi dini kanker leher rahim lewat metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat guna menekan angka kasus penyakit itu.

Peluncuran program tersebut dilakukan di Puskesmas Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara dihadiri Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fachmi Idris.

“Kami mengajak semua tim penggerak PKK (pembinaan kesejahteraan keluarga) dan para kadernya turut aktif melaksanakan program nasional peran masyarakat mencegah dan deteksi dini kanker pada perempuan pada 2015-2019,” kata Ny Iriana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X menyatakan, keberhasilan pencegahan kanker butuh sosialisasi tepat sasaran. Itu perlu disertai upaya persuasif kepada perempuan dengan memperhatikan budaya lokal.

dbd8446105f94ff0b6d77c54dd0d5a5fNyonya Iriana Joko Widodo memberi penghargaan kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X dalam acara pencanangan Program Nasional Percepatan Peran Serta Masyarakat dalam Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia 2015-2019 di Puskesmas Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Selasa (21/4). Acara itu sekaligus untuk mengampanyekan deteksi dini kanker menggunakan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat.—KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Menurut Fachmi, kanker leher rahim atau serviks di urutan kedua kanker terbanyak di Indonesia setelah kanker payudara. Kementerian Kesehatan 2013 mencatat, prevalensi kanker serviks di Indonesia 10 per 100.000 jiwa. Adapun BPJS Kesehatan 2014 menyatakan, 68.883 kasus kanker serviks ditangani lewat layanan rawat jalan dengan biaya total Rp 48,2 miliar. “Tahun lalu 18.092 penderita kanker leher rahim dirawat inap dengan biaya total Rp 123,1 miliar,” ujarnya.

Untuk itu, deteksi dini kanker leher rahim di antaranya lewat metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) perlu digalakkan. Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja, perkumpulan pendamping menteri di Kabinet Kerja, telah menggelar kampanye deteksi dini kanker serviks dengan metode itu.

Sementara BPJS Kesehatan bersama instansi pemerintah melaksanakan pelatihan IVA dan pap smear bagi 2.143 dokter umum dan bidan. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional BPJS Kesehatan bisa memeriksakan diri dengan IVA atau pap smear secara gratis. (HRS/SON)
————————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 April 2015, di halaman 14 dengan judul “Program Nasional Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Dicanangkan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB