Profesi TIK Diperlukan

- Editor

Jumat, 28 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyusunan Kurikulum Kompetensi Mendesak
Profesi bidang teknologi informasi dan komunikasi kian diperlukan berbagai sektor industri, baik digital maupun konvensional. Jumlah permintaan pekerja diperkirakan semakin bertambah. Kebutuhan itu belum bisa dipenuhi secepatnya karena kurikulum pendidikan yang kurang mendukung.

Dalam peta okupasi nasional bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang diluncurkan Kamis (27/7), di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, ada 16 kategori profesi yang dibutuhkan industri. Profesi itu mulai dari sistem manajemen data hingga konsultasi dan layanan jasa sumber daya manusia teknologi informasi. Peta itu disusun hampir 5 tahun.

Setiap bidang profesi terdiri dari sembilan level keahlian yang menentukan jabatan seseorang. Level 1-3 disebut operator, level 4-6 dinamakan teknisi atau analis. Adapun penjulukan level 7-9 adalah ahli. Setiap level mensyaratkan keterampilan tertentu yang diukur berdasarkan standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada sekitar 502 subkategori profesi TIK. Dari subkategori itu, sekitar 127 di antaranya sedang menyusun atau sudah memiliki SKKNI. Jumlah itu terdiri dari 48 subkategori di level 1-4 dan 79 subkategori di level 5-9.

“Jabatan teknisi sampai ahli semakin banyak dicari industri. Bank Dunia sudah menyampaikan tren pasar kerja tersebut sejak tahun 2010. Sampai sekarang, Indonesia masih mengalami kendala untuk mengikuti tren itu,” ujar Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Sumarna F Abdurahman.

Menurut dia, jabatan teknisi sampai ahli hanya bisa disuplai dari tenaga kerja lulusan politeknik dan universitas. Sementara tamatan sekolah menengah kejuruan mengisi subkategori profesi di tingkat operator.

BNSP memperkirakan, saat ini ada 5 juta tenaga kerja yang berkecimpung di bidang TIK.

“Institusi pendidikan dapat menyusun kurikulum pendidikan TIK jika sudah ada SKKNI. Jalan keluar saat ini adalah mempercepat penyusunan skema. Kami mengajak pemerintah daerah, pengusaha, dan lembaga sertifikasi profesi TIK agar aktif merumuskan,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika Basuki Yusuf Iskandar.

Pendidikan vokasi
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Anton J Supit berpendapat, pemerintah tidak boleh mengabaikan pendidikan kejuruan atau vokasional. Para lulusannya tetap dicari industri.

Rektor Institut Teknologi Bandung Kadarsyah Suryadi mengemukakan, institusinya mulai mengadopsi nilai-nilai kewirausahaan sejak awal tahun ini. Adopsi itu untuk menyambut tren industri digital. (MED)
———–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 Juli 2017, di halaman 19 dengan judul “Profesi TIK Diperlukan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB