Perguruan Tinggi Kekurangan Dosen; Beasiswa untuk Genjot Calon Dosen

- Editor

Selasa, 24 Desember 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jumlah dosen masih kurang dari rasio ideal. Jumlah mahasiswa saat ini enam juta orang, sedangkan jumlah dosen hanya 153.330 orang. Idealnya, jika rasio dosen dan mahasiswa 1 : 15 atau 1 : 20, jumlah dosen minimal 300.000 orang.

Selain jumlahnya kurang, pendidikan dosen juga banyak yang kurang memadai karena 60.000 dosen di antaranya masih berpendidikan S-1.

”Padahal, persyaratan menjadi dosen minimal harus S-2 dengan indeks prestasi kumulatif di atas 3,0,” kata Mendikbud Mohammad Nuh, Sabtu (21/12).

Penambahan jumlah dosen menjadi prioritas, kata Nuh, karena minat masyarakat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi diperkirakan semakin meningkat seiring dengan dicanangkannya pendidikan menengah universal atau semacam ”wajib belajar” 12 tahun. Karena itu, pemerintah juga berani mematok target angka partisipasi kasar perguruan tinggi naik dari 29 persen saat ini menjadi 33 persen pada tahun 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapun untuk meningkatkan jumlah dosen, kata Nuh, pemerintah telah menyediakan beasiswa unggulan untuk menempuh pendidikan S-2 dan S-3 ke sejumlah perguruan tinggi. Setelah lulus, calon dosen tersebut harus bersedia ditempatkan di perguruan tinggi negeri dan swasta yang membutuhkan.

Pada tahun lalu terdapat 407 calon dosen yang disebar ke 126 PTN dan PTS. Adapun tahun ini terdapat 178 orang yang akan bertugas di 69 PTN dan PTS.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud Djoko Santoso menambahkan, beasiswa unggulan dibuka mulai tahun 2011 untuk melanjutkan kuliah S-2 dan S-3 di perguruan tinggi dalam atau luar negeri.

Selama masa penempatan atau minimal enam bulan, calon dosen akan memperoleh gaji Rp 3 juta per bulan dari pemerintah. Harapannya, pada bulan ketujuh, para calon dosen itu akan diangkat menjadi pegawai tetap non-PNS oleh perguruan tinggi tempatnya mengajar.

”Pemerintah akan terus menggenjot jumlah dosen. Melalui mekanisme beasiswa unggulan, pemerintah yakin bisa mencetak 7.000 dosen. Terserah PTN atau PTS mau menerima berapa calon dosen. Yang penting sudah disediakan SDM-nya,” ujar Djoko. (LUK)

Sumber: Kompas, 24 Desember 2013

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB