Penghargaan Kamahayanikan untuk AB Lapian

- Editor

Senin, 21 Oktober 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Almarhum Adrian Bernard Lapian dianugerahi penghargaan Sang Hyang Kamahayanikan dalam acara Borobudur Writers and Cultural Festival 2013. Guru Besar Sejarah dari Universitas Indonesia ini dianggap sebagai sejarawan langka yang konsisten membuat kajian-kajian dan menulis sejarah bahari.

Penghargaan itu diberikan kepada keluarga Lapian saat acara penutupan Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) 2013, Minggu (20/10), di Hotel Sheraton Mustika, Yogyakarta.

Di sela-sela kegiatan BWCF, Mudji Sutrisno dari Dewan Penasihat BWCF mengatakan, Lapian telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan pengkajian sejarah bahari Nusantara. ”Kajiannya tak hanya menyoroti laut dari sisi elitis, tetapi juga dari sisi kerakyatan, seperti dinamika bajak laut dan kehidupan orang laut,” tutur Mudji.

Lapian menulis kajian yang sangat komprehensif dalam buku Orang Laut-Bajak Laut-Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX. Buku itu menggambarkan kehidupan laut yang sangat rumit karena pada masa itu negara kolonial mulai menancapkan pengaruhnya di wilayah perairan Nusantara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pemberian penghargaan itu menjadi puncak acara BWCF 2013. Sebelumnya, selama empat hari, 17-20 Oktober, kekayaan rempah dan peradaban bahari Nusantara menjadi fokus yang dibahas ratusan peneliti, penulis kreatif, sejarawan, mahasiswa, serta komunitas masyarakat.

Berbagai tema menyangkut bahari digelar dalam bentuk seminar dan diskusi di Hotel Manohara yang berjarak sekitar 500 meter dari kaki Candi Borobudur. Selain di Borobudur, seminar dan diskusi tentang Wacana Rempah juga diadakan di Hotel Hyatt Regency, Yogyakarta.

Tema yang diangkat dalam diskusi antara lain Harta Karun dan Kapal Karam, Rempah dan Bahari, Penjelajah dan Kapal Nusantara, serta berbagi pengalaman di laut yang melibatkan nakhoda kapal dan komunitas lokal.

Perayaan untuk melawan lupa terhadap laut ini juga diramaikan peluncuran buku dan pentas kesenian. Enam penyair yang berasal dari daerah pesisir, seperti Gresik, Makassar, Ternate, Riau, Lamongan, dan Yogyakarta, membacakan puisinya dalam Forum Penyair Laut yang digelar malam hari di Rumah Buku Dunia Tera, tidak jauh dari Candi Borobudur. Karya keenam penyair, antara lain Mardi Luhung, Aslan Abidin, dan Raudal Tanjung Bauna, itu dibukukan oleh Samana Foundation, penyelenggara BWCF, dengan judul Puisi Terakhir dari Laut.

Dalam diskusi puisi diungkap kembali bahwa laut banyak muncul dalam karya para penyair sejak generasi awal. Sutan Takdir Alisjahbana, misalnya, menulis puisi ”Menuju Laut” dan Chairil Anwar menggubah ”Kabar dari Laut”.

”Kumpulan puisi ini menjadi penegasan kembali bahwa laut adalah bagian yang sangat penting bagi kehidupan kita,” kata Yoke Darmawan, direktur festival. (IND)

Sumber: Kompas, 21 Oktober 2013

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB