Pendidikan Vokasi Kian Dibutuhkan

- Editor

Selasa, 3 Februari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendidikan tinggi jalur profesional dan vokasi kian mendapat perhatian dan menjadi pilihan dalam melanjutkan pendidikan. Masyarakat semakin menyadari bahwa dunia kerja membutuhkan tenaga-tenaga kerja terampil, bukan sekadar bergelar sarjana.


Minat tinggi terhadap pendidikan vokasi antara lain diungkapkan sejumlah pengelola pendidikan vokasi yang menjadi peserta Pekan Pendidikan Tinggi Jakarta VIII, Senin (2/2). Ryan Satriana, pegawai bidang hukum sekaligus perwakilan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SVUGM) dalam pameran mengatakan, ada 26 program studi, mulai bahasa hingga teknik, di SVUGM. Setiap tahun kuota dibuka hanya untuk 2.500 mahasiswa baru. Namun, jumlah pelamar berkali lipat, yaitu 7.000 orang pada 2012, 12.000 orang (2013), dan 17.000 orang (2014).

Hal sama terjadi di Politeknik Caltex Riau. Setiap tahun, ada 2.000 pelamar, sementara daya tampung hanya 520 mahasiswa. ”Semakin banyak orang menyadari, vokasi bukan pendidikan kelas dua. Ini pendidikan yang berbeda dari S-1,” ujar Dewi Hajar, dosen Sistem Informatika Politeknik Caltex.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pendidikan profesional dan vokasi mengemas pendidikan dengan target peserta dapat segera bekerja. Contohnya, Center for Computing and Information Technology (CCIT) di bawah Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) dan bekerja sama dengan National Indian Information Technology.

”Umumnya, perusahaan menginginkan pelamar dengan pengalaman kerja,” kata Bayu Nurul Fajar, perwakilan bagian pemasaran CCIT UI.

Untuk itu, Bayu menuturkan, program CCIT tidak mencakupkan mata kuliah dasar umum, seperti Pendidikan Agama, Kewarganegaraan, dan Matematika, ke dalam kurikulum. Waktu kuliah pun relatif singkat dibandingkan dengan perguruan tinggi lain, yaitu dua tahun.

Sekitar 90 persen kegiatan perkuliahan berupa praktik. ”Targetnya, menciptakan tenaga kerja siap pakai. Tapi, kalau mereka mau melanjutkan kuliah ke strata 1, bisa langsung memulai dari semester lima,” ujar Bayu.

Prioritas
Dalam kesempatan itu, Direktur Pembelajaran Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Ila Sahila mengatakan, pemerintah akan memprioritaskan pendidikan vokasi di Indonesia. Saat ini, jumlah program studi vokasi di perguruan tinggi di Indonesia hanya sekitar 20 persen. ”Pendidikan vokasi penting agar Indonesia memiliki tenaga-tenaga terampil. Tahun 2030, ditargetkan telah ada 113 juta tenaga terampil,” ujarnya.

Peran orangtua juga dibutuhkan dalam meningkatkan pendidikan vokasi. ”Orangtua (siswa) perlu mendukung anak-anaknya yang berminat kuliah di pendidikan vokasi,” kata Ila.

Desy, siswa kelas III SMA 111 Jakarta, berharap dukungan orangtuanya untuk dapat berkuliah di sekolah keperawatan. “Orangtua memang meminta (kuliah) S-1. Tapi, saya minat di keperawatan. Semoga orangtua ngerti,” katanya. (DNE/B05)

Sumber: Kompas, 3 Februari 2015

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB