Pemakaian Gawai Berlebih Picu Cedera

- Editor

Jumat, 13 Maret 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gaya hidup modern bisa memicu serangan sindrom lorong karpal atau cedera pergelangan tangan. Hal itu antara lain akibat pemakaian gawai dan komputer berlebihan ataupun mengemudi terlalu lama.

Dokter ahli ortopedi Rumah Sakit Premier Bintaro, Margareta Arianni, dalam acara “Hand Clinic” di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (12/3), menyatakan, di RS Premier Bintaro, misalnya, 20 persen dari total jumlah pasien mengalami cedera di pergelangan tangan, dan sebagian besar berusia produktif.

Margareta menjelaskan, cedera sindrom lorong karpal timbul akibat terlalu sering memakai gawai ataupun komputer. Kebiasaan menggunakan mobil atau motor terlalu lama juga membuat pergelangan tangan terbebani aktivitas gerak terus-menerus. “Menenteng tas atau barang belanjaan terlalu berat juga berisiko cedera,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski beban gerak tak berat, aktivitas rutin berulang membuat cedera terakumulasi sehingga menimbulkan nyeri. Gejala lain adalah kesemutan dan mati rasa. Bahkan, sindrom lorong karpal bisa menyebabkan penyusutan jaringan otot (atropi) sehingga ukuran tangan mengecil.

Pergelangan tangan terhubung dengan saraf motorik pengontrol gerak tangan dan jari. Jika nyeri dibiarkan, sel medianus di pergelangan tangan bisa terjepit dan ada kerusakan cabang motorik ke otot pergelangan tangan. Efek jangka panjang, fungsi gerak tangan menurun.

Dokter spesialis bedah ortopedi Lukman Shebubakar menjelaskan, sindrom lorong karpal bisa diatasi dengan tindakan operasi, terutama jika terjadi atropi. Untuk menghindari operasi, pergelangan tangan nyeri perlu diistirahatkan. Beban dan durasi waktu beraktivitas perlu mempertimbangkan kekuatan pergelangan tangan. “Saat memegang mouse komputer, telapak tangan jangan ditekuk,” ujarnya. (B08)
———————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 13 Maret 2015, di halaman 13 dengan judul “Pemakaian Gawai Berlebih Picu Cedera”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB