Pelayanan Dokter Gigi Belum Merata

- Editor

Senin, 24 Desember 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Belum seluruh daerah di Indonesia mendapatkan pelayanan dari tenaga medis untuk masalah kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, dari 57,6 persen penduduk Indonesia yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut, hanya 10,2 persen yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis.

DKI Jakarta dan Yogyakarta adalah provinsi dengan proporsi penduduk menerima pelayanan dari tenaga medis gigi tertinggi yaitu 16,4 persen. Kesenjangan terbesar ada di Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 73,5 persen penduduk mengaku memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut, tapi hanya 8, 2 persen yang menerima pelayanan dari tenaga medis gigi.

MELATI MEWANGI UNTUK KOMPAS–Dies Natalis ke-58 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Depok, Jumat (21/12/2018). Acara dies natalis ini bertemakan “Bentang Gemilang Bakti Anak Bangsa”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ketersediaan tenaga kesehatan gigi di Indonesia masih kurang. Menurut data Konsil Kedokteran Indonesia per Desember 2018, ada 31.628 dokter gigi dan 3.788. dokter gigi spesialis yang terdaftar. Selain jumlah yang masih belum mencukupi, sebaran yang tidak merata di daerah-daerah di Indonesia juga menjadi kendala dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi seluruh masyarakat,” kata Maria Fransisca Lindawati S, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, dalam sambutannya di Dies Natalis ke-58 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Depok, Jumat (21/12/2018).

Selain jumlah yang masih belum mencukupi, sebaran yang tidak merata di daerah-daerah di Indonesia juga menjadi kendala dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi seluruh masyarakat.

MELATI MEWANGI UNTUK KOMPAS–Maria Fransisca Lindawati S, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.

Data Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan tahun 2018 menunjukkan, kekurangan dokter gigi terjadi di beberapa provinsi di Indonesia bagian timur antara lain, Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Maluku, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara. Oleh sebab itu, produksi dan penyebaran dokter gigi di Indonesia masih sangat dibutuhkan.

Target rasio dokter gigi saat ini adalah 12,6 dokter gigi per 100.000 penduduk, Sedangkan realisasinya saat ini mencapai 11,2 dokter gigi per 100.000 penduduk. Idealnya rasio untuk dokter gigi adalah satu dokter untuk 10.000 penduduk dan satu dokter gigi spesialis untuk 3.353 penduduk.

Sebanyak 7.149 dokter gigi bertugas di puskesmas dengan total jumlah 9.821 puskesmas. “Produksi dokter gigi per tahun adalah 3.000 orang. Di lapangan masih terdapat 4.303 puskesmas atau 43,18% yang tidak memiliki dokter gigi,” kata Oscar Primadi, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan.

Sumber daya manusia
Pemerintah dalam rangka pemenuhan sumber daya manusia kesehatan, termasuk dokter gigi, menyelanggarakan program Nusantara Sehat berbasis tim dan individu. Program itu sudah dimulai sejak tahun 2014.

MELATI MEWANGI UNTUK KOMPAS–Oscar Primadi, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan.

Program itu melalui penempatan tenaga kesehatan di daerah bertujuan untuk menguatkan layanan kesehatan melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar di daerah. Jumlah total peserta tahun 2018 adalah 1.687 orang, dan 82 orang di antaranya adalah dokter gigi.

“Kami berharap agar generasi muda, terutama lulusan baru, masih banyak yang terpanggil dan peduli pada pembangunan kesehatan di daerah. Program ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk membaktikan dirinya,” kata Oscar.

Kementerian Kesehatan juga mendorong agar pemerintah daerah semakin peduli dan memberikan keamanan kepada para peserta Program Nusantara Sehat. Dengan begitu, para peserta dapat bekerja secara nyaman dan optimal. (MELATI MEWANGI)–EVY RACHMAWATI

Sumber: Kompas, 22 Desember 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB