Parasit Malaria Muncul Sejak 50.000 Tahun Lalu

- Editor

Sabtu, 26 Mei 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebut lebih 200 juta orang terinfeksi malaria tiap tahun. Pada 2016, setengah juta orang tewas karena malaria, terutama balita. Malaria juga memicu buruknya berbagai kondisi kesehatan dasar warga dan mengurangi produktivitasnya.

Di Indonesia, malaria hingga kini masih menjadi masalah besar dan menghambat capaian Indonesia memenuhi target dalam Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) tahun 2015 lalu dan memberi tantangan besar dalam mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Malaria jadi tantangan berat di banyak provinsi, khususnya di kawasan Indonesia timur.

Malaria disebabkan oleh parasit. Jenis parasit malaria yang paling mematikan adalah Plasmodium falciparum. Namun, penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Selain menyerang manusia, penyakit ini menginfeksi sejumlah kera besar, seperti simpanse dan gorila.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Asal usul
Para peneliti dari Institut Wellcome Sanger di Cambridge, Inggris, mengungkap asal usul parasit malaria dengan menelusuri pohon keluarga genetikanya. Penjejakan dilakukan dengan menggunakan tujuh jenis parasit malaria, yaitu tiga parasit yang menyerang simpanse, tiga parasit yang menginfeksi gorila dan parasit P falciparum yang paling mematikan.

CDC/DR. MAE MELVIN TRANSWIKI–Parasit Plasmodium falciparum yang memicu malaria paling mematikan.

“Studi ini melihat tidak hanya bagaimana parasit masuk ke dalam tubuh manusia, tetapi tinggal menetap, membelah diri dan dipindahkan ke manusia lain melalui gigitan nyamuk,” kata salah satu peneliti utama, Matt Berriman, seperti dikutip BBC, Selasa (22/5/2018).

Studi ini melihat tidak hanya bagaimana parasit masuk ke dalam tubuh manusia, tetapi tinggal menetap, membelah diri dan dipindahkan ke manusia lain melalui gigitan nyamuk.

Hasil studi dipublikasikan di jurnal Nature Microbiology menunjukkan parasit P falciparum sudah ada di tubuh manusia sejak 50.000 tahun lalu. Namun, di masa itu, parasit ini juga ditemukan pada berbagai primata lain. Baru pada 3.000-4.000 tahun lalu P falciparum menjadi spesifik menyerang manusia.

“Ekspansi manusia modern menciptakan rumah yang nyaman bagi parasit untuk berevolusi secara ireversibel (tidak bisa kembali) hingga menjadi bentuk yang spesifik dengan kondisi manusia,” tambahnya.

Direktur Sekolah Kedokteran Tropis Liverpool, Inggris, Janet Hemingway mengatakan temuan ini penting untuk memahami bagaimana dan kapan sebuah penyakit melintasi batasan spesies hingga akhirnya mematikan bagi manusia. Akhir-akhir ini, banyak orang menilai malaria adalah penyakit pada manusia dan lupa bahwa ini adalah penyakit zoonosis yang melintasi batasan spesies pada 50.000 tahun lalu.

“Sejak itu, malaria jadi salah satu penyakit yang paling mematikan bagi manusia,” kata Hemingway. Pengetahuan ini bisa membantu manusia memahami perkembangan penyakit ke depan termasuk bagaimana mencegahnya.–M ZAID WAHYUDI

Sumber: Kompas, 23 Mei 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma
Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa
Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap
Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab
Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan
Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara
Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Berita ini 20 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 12 November 2025 - 20:57 WIB

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan

Minggu, 27 Juli 2025 - 21:58 WIB

Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara

Berita Terbaru

Artikel

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma

Rabu, 12 Nov 2025 - 20:57 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tarian Terakhir Merpati Hutan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:23 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Hutan yang Menolak Mati

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:10 WIB

etika

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 16 Okt 2025 - 10:46 WIB