Tim dari mahasiswa jurusan Teknik Mesin ITS berhasil menciptakan generasi terbaru mobil super irit. Mobil yang diberi nama Sapu Angin 3 ini mampu menempuh jarak 300 km/liter premium.
Faiq Nuraini, Surabaya
Anditya Yudistira bersama rekan-rekannya, semester delapan dan enam, teknik mesin, saat ini kian sibuk. Mereka mencurahkan kemampuannya menyempurnakan mobil urban concept (mobil perkotaan) ini untuk mengukir sejarah baru dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sapu Angin 3 ini menjadi yang paling irit sedunia saat lomba kendaraan hemat energi Shell Eco-Maraton (SEM) Asia 2011. Lomba ini akan kembali digelar di Sepang, Malaysia, 6-9 Juli. “Semua sudah kita ujicobakan. Kita tetap optimistis dengan target jarak tempuh 300 km/liter premium. Ini tinggal kita kirim ke Jakarta,” ucap Andita, Kamis (12/5).
Mesin mobil ini diadopsi dari Honda Revo 110 CC. Beratnya 95 kg, panjang 2,6 m, lebar 1,25 m, dan tinggi 1,4 m. Mobil ini adalah pemutakhiran mobil Sapu Angin 2. Mobil yang diciptakan tahun lalu, berhasil menjadi yang teririt di ajang SEM 2010 di Sepang dengan jarak tempuh 238 km/liter.
Nama Sapu Angin diambil dari nama ilmu milik Sunan Kalijaga yang tiba-tiba bisa berada di tempat yang berbeda dalam waktu sekejap. “Ini tantangan kami agar bisa mempertahankan prestasi internasional. Kami sempurnakan dengan membuat sistem pengapian maksimal. Kami juga membuat bodi lebih ringan namun kuat. Fiberglas kita campur dengan polycarbonat,” kata Eko Hardianto, tim Sapu Angin.
Kajur Teknik Mesin ITS, Herman Sasongko menjelaskan, kreativitas mahasiswanya tak terhenti di Sapu Angin 3. Dalam lomba ini, mahasiswanya juga menciptakan Sapu Angin 1 dan Sapu Angin 2.
Sumber: Surya, Jumat, 13 Mei 2011 | 07:23 WIB