Mikrobia Berperan dalam Kemajuan Peradaban Manusia

- Editor

Jumat, 28 Juni 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tidak semua mikrobia menjadi sumber penyakit pada manusia. Sebab ada pula mikrobia yang bermanfaat bagi hidup manusia. Di tubuh manusia sendiri, 70 persen bakteri di usus termasuk tidak berbahaya.
Bakteri ini pula yang memegang peran penting dalam mempengaruhi kondisi lingkungan usus agar tetap sehat. Mikrobia juga dimanfaatkan dalam menghasilkan berbagai produk dan jasa misalnya susu fermentasi, seperti yoghurt, yakult, kefir, keju, alkohol, pengolahan limbah, antibiotik, bahkan enzim mikrobia dalam detergen.

“Jenis mikrobia di alam sangat beranekaragam,” kata Prof Dr Langkah Sembiring, MSc dalam pengukuhan guru besar Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) di Bulaksumur, Yogyakarta, Kamis (27/6/2013).

Menurut Sembiring, mikrobia dalam bentuk bacteria dan arhkaea terdiri 4.760 spsesies, algae 40.000 spesies, fungi 72 000 spesies dan virus 5.000 spesies.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Semua jenis mikrobia ini berperan besar dalam mempertahankan semua proses kehidupan di bumi yakni menjaga tetap berlangsungnya aliran energi dan siklus materi,” katanya.

Dia mengatakan mikrobia kini tengah dipelajari para ilmuwan dunia untuk mengetahui potensinya agar dapat dikendalikan sehingga tidak merugikan manusia.

“Kemampuannya menghasilkan produk dan jasa dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia,” kata Sembiring.

Hingga kini lanjut dia, kajian potensi aplikasi mikrobia yang mencakup berbagai bidang yakni bidang kesehatan, pertanian, lingkungan industri, pangan dan bioteknologi. Studi ilmiah keanekaragaman mikrobia pun menjadi bagian tidak terpisahkan dari studi keanekaragaman makhluk hidup yang telah mengalami perkembangan dari zaman ke zaman.

Menurutnya peran mikrobia dalam mikrobiologi digunakan untuk deteksi dan identifikasi agensia penyakit dan hingga sampai saat ini berkembang menjadi upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit melalui penemuan bahan kimia antimikrobia maupun antibiotik. “Semuanya dihasilkan dari produk mikrobia,” katanya.

Dia mengatakan peranan mikrobia dalam lingkungan pertanian pun berkembang, khususnya terkait dengan kesuburan tanah dengan ditemukaannya kemampuan mikrobia dalam melakukan perubahan biokimiawi bahan anorganik maupaun bahan organik serta kemampuan mikrobia menghambat nitrogen udara, baik secara simbiotik mapun non-simbiotik.

Menurutnya dalam pengembangan bioteknologi modern yang berintikasi rekayasa genetika, mikrobia dimanfaatkan dalam berbagai bidang terutama keunggulan mikrobia dalam tumbuh cepat dan beradaptasi dengan bergagai lingkungan.

“Saat ini prospek pemanfaatan sumberdaya keanekaragaman mikrobia akan selalu berkembang,” pungkas Sembiring.(bgs/vit)

Bagus Kurniawan – detikHealth
Kamis, 27/06/2013 19:01 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB