Mobile World Congress (MWC) yang tengah berlangsung di Barcelona, Spanyol, menjadi panggung bagi raksasa industri perangkat telekomunikasi untuk memamerkan seri produk andalan mereka. Tidak ada kesempatan lain yang lebih tepat karena seluruh mata dari pers dan industri sedang menyorot ke sana.
Kesempatan itulah yang sedang dimanfaatkan oleh dua raksasa dari Korea, yakni LG dan Samsung, yang memperkenalkan seri andalan atau flagship mereka. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, isu dan kabar burung berseliweran menjelang pengumuman resmi.
Pembicaraan yang paling mengemuka adalah seperti apakah spesifikasi perangkat yang akan menjadi kiblat ponsel-ponsel dari merek global lainnya sepanjang tahun 2016 hingga perhelatan MWC tahun berikutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Layaknya fase metamorfosis atau perubahan bentuk, baik Galaxy S7 yang diperkenalkan Samsung atau G5 yang diusung LG seolah lepas dari cangkang bentuk terdahulu untuk menjadi sesuatu yang baru.
Keputusan yang berani diambil oleh Samsung adalah dengan membuat Galaxy S7 dan S7 Edge menjadi tahan air. Fitur ini bukanlah hal baru karena sudah dilakukan oleh Sony dengan produk flagship mereka, yakni Xperia Z, sejak generasi kedua dan pernah menjadi salah satu varian dari Galaxy S 4 Active. Syaratnya pun sama, yakni hanya untuk air tawar dengan kedalaman dan durasi tertentu.
Tidak berhenti dengan peningkatan di bidang performa lewat penggunaan prosesor Snapdragon 820, sensor sidik jaring, atau pengisian daya nirkabel, Galaxy S7 akan memiliki peran yang lebih dominan dalam menjalankan permainan elektronik dengan implementasi Vulkan API yang dikembangkan secara khusus untuk memaksimalkan kinerja kartu grafis dan prosesor.
Layar melengkung yang dimiliki oleh varian Edge akan memiliki makna lebih daripada seri terdahulu. Samsung kini menyiapkan serangkaian fungsi dan fitur yang memanfaatkan layar melengkung seperti pintasan aplikasi ataupun pemberitahuan.
Salah satu tambahan yang paling banyak dinanti adalah slot untuk memasukkan kartu memori untuk menambah kapasitas penyimpanan. Fitur ini memang absen di seri-seri sebelumnya dan menjadi salah satu pokok keluhan dari para konsumen. Cukup melegakan melihat Samsung akhirnya mengikuti saran mereka.
Langkah yang lebih drastis dilakukan oleh LG yang memperkenalkan G5 yang jauh berbeda dibandingkan G4. Mereka merombak konsep produk dari ponsel sebagai barang utuh menjadi produk modular yang berarti ada bagian yang bisa dihubungkan untuk memberi performa atau kemampuan tambahan.
Untuk sementara, ada dua modul yang diperkenalkan, yakni modul kamera yang memberi tambahan baterai dan kontrol manual untuk kamera, serta modul audio yang memungkinkan ponsel memproses audio dengan kualitas lebih baik.
Fitur ini memungkinkan konsumen untuk mendapatkan ponsel sesuai kebutuhan mereka, tidak hanya versi standar yang didapatkan dari toko. Untuk penggemar fotografi, mereka bisa menambahkan modul kamera. Begitu pula modul audio, bisa ditambahkan bagi mereka yang gemar mendengarkan musik lewat gawai mereka.
Langkah LG terbilang berani sekaligus mengundang risiko karena harus berhadapan dengan konsumen yang belum terbiasa dengan konsep ponsel modular. Boleh dibilang, LG menjadi yang pertama untuk memperkenalkan konsep seperti ini secara komersial.
Google sendiri tengah mengerjakan proyek ponsel modular dengan kode Project Ara tetapi masih dalam fase uji coba tanpa kepastian waktu peluncuran produk komersial. Yang pasti, LG harus bersiap menghadapi konsumen yang belum tentu mengerti akan pergantian modul dan masalah yang ditimbulkan darinya.
G5 juga membawa perbedaan baru dari penggunaan kamera ganda di punggung ponsel, satu lensa resolusi 16 megapiksel dengan lebar 75 derajat yang banyak ditemui di ponsel lainnya, ditambah lensa lebar dengan 135 derajat dengan resolusi 8 megapiksel. Dua kamera tersebut akan memberi pilihan bagi pengguna untuk mengambil gambar, misalnya untuk swafoto atau selfie bisa menggunakan lensa lebar.
MWC pun belum usai. Masih banyak pengumuman yang dibuat oleh para raksasa teknologi dunia. Metamorfosis seperti apakah yang akan dilalui?
DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO
Sumber: Kompas Siang | 22 Februari 2016