Mengatasi Banjir Bandung

- Editor

Rabu, 18 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejak 1960-an, banjir melanda Kota Bandung, Jawa Barat, setiap musim hujan. Kini, sejumlah infrastruktur pengendali banjir telah dibangun, tetapi banjir masih saja terjadi. Keseimbangan lingkungan harus dijaga.

KOMPAS/YOVITA ARIKA–Arsip Kompas, 18 Maret 1966

Di akhir masa jabatannya, pada 1966, Wali Kotamadya Bandung Priatnakusumah mengatakan bahwa Pemerintah Kotamadya Bandung akan merealisasikan dua masterplan atau rencana induk untuk mencegah banjir yang tiap tahun melanda permukiman di pinggiran Sungai Cikapundung. Kedua rencana induk itu meliputi pembangunan tanggul dan waduk di dekat Maribaya, sebelah utara Bandung dan memindahkan penduduk yang tinggal di pinggir aliran Sungai Cikapundung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tidak jelas bagaimana kelanjutan rencana kedua proyek tersebut. Namun, yang jelas, banjir masih tetap melanda Kota Bandung dan sekitarnya setiap musim hujan, termasuk akibat luapan Sungai Cikapundung. Seiring berjalannya waktu, permukiman di sepanjang aliran sungai ini pun semakin padat sehingga ketika airnya meluap, semakin banyak pula penduduk yang terdampak.

Dengan kondisi ini, tidak mungkin juga memindahkan semua penduduk di sepanjang aliran sungai ini. Pilihan yang diambil Pemerintah Kota Bandung pun bukan membangun tanggul dan waduk, melainkan rehabilitasi sungai. Berdasarkan situs web citarum.org, Pemkot Bandung memasukkan sungai sepanjang 28 kilometer yang membelah Kota Bandung ini dalam salah satu prioritas rencana pembangunan jangka menengah (2009-2013) dan jangka panjang (2005-2025).

KOMPAS/SAMUEL OKTORA–Warga Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menggunakan perahu untuk beraktivitas akibat banjir, Senin (14/1/2019). Curah hujan tinggi memicu luapan Sungai Citarum, Cisangkuy, dan Sungai Cikapundung.

Rehabilitasi Sungai Cikapundung pun dicanangkan, misalnya, melalui program Gerakan Cikapundung Bersih yang didukung Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat. Untuk Pemkot Bandung, rencana revitalisasi sungai melibatkan lima kelurahan di Kecamatan Coblong, Kecamatan Bandung Wetan, dan Kecamatan Sumur Bandung. Teras Cikapundung merupakan salah satu wujud rehabilitasi sungai yang berhulu di Bandung utara dan bermuara di Sungai Citarum tersebut (Kompas, 1/2/2016).

Namun, revitalisasi Sungai Cikapundung saja tidak cukup untuk mengatasi masalah banjir di Kota Bandung dan sekitarnya. Sejumlah infrastruktur pengendali banjir, seperti kolam retensi Cieunteung dan terowongan air Nanjung di Curug Jompong sudah dibangun, tetapi belum cukup menampung luapan Citarum dan anak-anak sungainya, antara lain Cisangkuy, Cikapundung, Citarik, dan Cikeruh. (Kompas, 27/1/2020)

Pembangunan infrastruktur pengendali banjir memang penting. Namun, yang utama adalah kesadaran semua pihak, baik para pemangku kepentingan maupun masyarakat, untuk mengupayakan dan menjaga keseimbangan lingkungan.

Oleh YOVITA ARIKA

Editor: ILHAM KHOIRI

Sumber: Kompas, 18 Maret 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Berita ini 11 kali dibaca

Informasi terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB