Membaca Kepribadian Lewat Media Sosial

- Editor

Kamis, 7 April 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Selain sebagai sarana berkomunikasi, media sosial juga bisa dimanfaatkan untuk membaca kepribadian. Manfaat ini sangat membantu perusahaan, lembaga pendidikan, dan orang-orang yang bergerak di bidang kehumasan guna mengenali watak serta kepribadian para mahasiswa dan karyawannya.

Praktik itu dapat terwujud melalui aplikasi bernama “The Big Five Personalities”. Pengembangan aplikasi dilakukan oleh tiga mahasiswa Universitas Binus, yaitu Albert Wijaya, Irwan Prasetia, dan Nathanael Febrianto. “Selama ini, pemetaan kepribadian dilakukan melalui ujian psikologis yang memakan waktu berjam-jam,” kata Albert pada peluncuran aplikasi tersebut, Senin (4/4), di Jakarta.

Selain melelahkan, menurut Albert, cara itu mudah dipalsukan. Setelah beberapa kali berlatih mengerjakan psikotes, seseorang bisa membaca pola soal-soal yang diajukan. Di samping itu, hasil psikotes diperiksa oleh tim psikolog yang berisiko memiliki sudut pandang bias. “Sebaliknya, aplikasi ini mudah digunakan dan menghilangkan risiko penilaian yang bersifat subyektif,” kata Nathanael.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aplikasi The Big Five Personalities bekerja dengan cara memasukkan nama pengguna media sosial ke kolom pencarian. Sementara ini, media sosial yang bisa dianalisis adalah Twitter.

Setelah nama pengguna dimasukkan, aplikasi menjalankan analisis kepribadian. Pertama-tama, kicauan yang sudah dipublikasikan oleh empunya lewat akun Twitter akan muncul. Pola penggunaannya ditelaah dengan kata-kata tertentu sebagai ciri khas suatu kepribadian. Ada lima aspek kepribadian yang dinilai, yaitu stabilitas emosi, kadar toleransi, kerapian dan sistematisasi, keterbukaan pada ide-ide baru, serta kepandaian bersosialisasi.

Setelah aplikasi menganalisis pola kicauan, muncul persentase dari setiap aspek kepribadian. Misalnya, orang itu memiliki persentase sifat pandai bersosialisasi paling tinggi dibandingkan dengan sifat-sifat lain. “Dengan memahami ini, petugas penanganan sumber daya manusia sebuah perusahaan bisa berkomunikasi dengan orang itu menggunakan cara yang sesuai dengan kepribadiannya,” kata Albert.

Aplikasi tersebut dievaluasi oleh tim dosen Jurusan Psikologi Universitas Binus serta peneliti dari Universitas Trento di Italia yang bernama Fabio Celli.

Dosen pembimbing Jurusan Teknik Komputer Universitas Binus, Derwin Suhartono, menjelaskan, pengembangan aplikasi berlatar belakang kecerdasan buatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kecerdasan buatan berguna untuk menganalisis permasalahan sehari-hari, baik ekonomi, kesehatan, maupun pengelolaan rumah tangga.

“Di Indonesia, mayoritas masyarakat masih merasa lebih nyaman menggunakan situs internet yang tak memiliki fitur analisis. Namun, semangat anak muda yang terus membuat usaha rintisan aplikasi berbasis kecerdasan buatan akan membuat hal itu menjadi suatu yang niscaya di masyarakat,” kata Derwin.

Saat ini, para pembuat The Big Five Personalities berusaha mengembangkan aplikasi mereka agar bisa menganalisis kepribadian lewat media sosial lainnya.(DNE)
————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 April 2016, di halaman 12 dengan judul “Membaca Kepribadian Lewat Media Sosial”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB